Chereads / I'm not angel / Chapter 3 - BERUBAH

Chapter 3 - BERUBAH

Pagi pun tiba diiringi dengan suara alam yang menenangkan, Xio Ling pun Bagun dari tidurnya karena mendengar suara kicauan burung.

" Tidurku nyaman sekali bahkan bangun pagi pun terasa segar dan damai , berbeda dengan dulu saat alarm selalu berbunyi dengan kerasnya membuatku terburu-buru dan di jalan malah terjebak macet,debu,panas,dan polusi" ucap Xio Ling.

-kita skarang manggil Michelle dengan sebutan Xio Ling yah teman-teman tapi kalo untuk membatin kita menggunakan nama Michelle-

"Yang mulia anda sudah bangun,hamba sudah menyiapkan air panas dengan aroma lavender kesukaan yang mulia" ucap Zuri.

" Lavender? Ternyata kita satu selera ya Xio Ling "batin Michelle.

" Mm baiklah terima kasih ,dimana Yuri ? " Tanya Xio Ling.

"ia Pergi ke dapur istana untuk mengambil bahan makanan yang mulia"ucap zuri .

"Oke kalau begitu aku mau berendam dulu, dan tinggalkan aku sendiri dulu" titah Xio Ling .

"Baiklah yang mulia, saya permisi dan saya akan menyiapkan pakaian yang mulia"ucap Zuri seraya membungkukkan badannya pamit undur diri.

Setelah Zuri keluar ,Xio Ling pun pergi ke kamar mandi kemudian membuka seluruh pakaiannya dan hanya menyisakan pakaian tipis di tubuhnya . Xio Ling pun berendam dan menghirup aroma lavender seraya bersandar di dalam bak dan memejamkan mata, tidak ada yang tau apa yang dipikirkan gadis cantik ini.

Lama dirinya berendam akhirnya Xio Ling pun membuka mata dan langsung beranjak keluar dari kamar mandi.

Keluarnya dari kamar mandi ia pun dikagetkan dengan Yuri ,Zuri dan para pelayan lainnya yang membawakan pakaian hanfu yang berlapis-lapis.

"Huh... Baju yang merepotkan" keluh Xio Ling.

Ia pun mengenakan paikan itu satu persatu ,hanfu putih bersih yang dihiasi sedikit corak bunga sakura sungguh pakaian sederhana yang indah.

Setelah itu ia pun menghadap cermin meja rias nya .

"Izin yang mulia anda butuh bantuan untuk berdandan?" tanya Zuri karena ia tau putri Xio Ling tidak pandai bersolek.

"Terima kasih tapi itu tidak perlu aku bisa melakukannya sendiri"tolak xio Ling dengan nada yang lembut dan tidak lupa senyum manisnya.

Yuri dan Zuri pun kaget dengan jawaban dari putri mereka,kemudian mereka pun mundur sedikit untuk memberikan ruang kepada junjungan mereka.

Xio Ling pun mulai berdandan ,wajahnya disapu dengan make up yang tipis tetapi dapat memancarkan kecantikan,ditambah bibirnya yang berwarna secerah buah Cherry.

"Sebenarnya gadis ini sangat cantik hanya saja dia tidak tau cara merawat diri ala modern" batin Michelle .

Setelah itu ia pun mengikat rambutnya sedikit di bagian atas kiri dan kanan kemudian disatukan dalam satu ikatan lagi dengan menyisakan rambut lainnya tetap terurai dengan indahnya.

" Rambutnya juga indah banget kalau Sua lihat pasti dia iri " batin Michelle dengan senang sambil merindukan sahabatnya.

"Selesai" ucap Michelle.

Yuri dan Zuri pun langsung menatap putri mereka.

Mereka kaget karena putri mereka yang biasa saja bahkan banyak yang bilang putri mereka buruk rupa ,sekarang berubah menjadi wanita yang sangat cantik bahkan lebih cantik dari pada putri pingle . Mungkin kecantikan ini dapat meruntuhkan kekaisaran.

" Ada apa?apakah ada yang aneh dengan penampilanku?"tanya Xio Ling dengan heran.

"Tidak yang mulia anda sangat sempurna" ucap Yuri yang masih menatap kagum pada xio Ling.

"Yang mulia sangat cantik ,bahkan kecantikan anda dapat mengalahkan seluruh kecantikan wanita yang ada di kekaisaran ini yang mulia" ucap Zuri antusias.

"Terima kasih kalian terlalu berlebihan memujiku" ucap Xio Ling.

" Yang mulia makanan sudah siap ,anda mau makan di ruangan ini atau di luar dibawah pohon apel tempat biasanya anda makan"tanya Zuri.

"Makan dibawah pohon apel? Kaya piknik ya? Sudah lama aku tidak merasakan keindahan alam"batin Michelle.

"Hmm aku mau makan di bawah pohon apel saja" ucap Michelle.

Tak berapa lama Michelle pun keluar untuk pergi ke meja yang beratapkan dedaunan yang rindang dari pohon buah apel tidak lupa ia mengantongi sebuah cadar tipis dan menyelipkan belati di bagian lengan hanfunya seperti kebiasaannya dulu yang menyelipkan pisau kecil di kaus kaki khusus.

Pada saat pintu terbuka para pengawal pun langsung menunduk menyambut putri mereka ,mereka kaget dan juga terpesona saat melihat bidadari cantik keluar dari kediaman putri mereka siapa dia?apakah itu putri?kenapa cantik sekali? Batin mereka .

Yuri pun langsung berbisik kepada salah satu pengawal yang masih terpesona dengan Xio Ling .

"Kau boleh terpesona tapi jaga pandanganmu dia itu putri kita,pandanganmu seakan ingin menelan putri hidup-hidup" bisik Yuri.

"Jadi itu benar-benar putri?" Bisik pengawal yang tersadar itu.

Yuri pun menjawab hanya dengan anggukan ,dan kembali ke belakang Xio Ling untuk mengikutinya ke meja dibawah pohon apel disamping kediaman kecil xio Ling.

Merekapun sampai disebuah tempat berlantai kayu tepat dibawah pohon dengan meja khusus untuk tempat makan Xio Ling.

Zuri pun menuangkan teh dengan sangat anggun menurut xio Ling.

Xioling pun menyesat tehnya dengan gaya yang tak kalah anggun karena Michelle dulu selalu belajar tentang tatakrama dalam berperilaku di dalam mansion.

Sangat indah untuk dipandang menurut Yuri dan Zuri .

"Teh ini sangat nikmat dan menenangkan apakah rasa teh berpengaruh seiring dengan berkembangnya zaman ?"batin Michelle.

Xio Ling pun mulai makan makanan yang sudah disajikan.

"Makanan apa ini kenapa rasanya aneh tapi ini bukan tidak enak hanya aneh saja dengan rasa yang baru menyentuh lidahku" batin Michelle.

"Apakah ada yang aneh dengan makanannya yang mulia"tanya Zuri.

"Ya ini rasanya sangat aneh " batin Michelle.

"Ah tidak, ini enak " ucap Xio Ling karena dia merasa tidak enak jika mengucapkan kata hatinya.

Michelle pun menghabiskan makanannya karena ia memang lapar.

Setelah makan ia pun menghadap keatas,ia menelan liurnya saat melihat buah apel yang tumbuh sempurna dan segar diatas pohon.

"Tolong panggilkan aku satu pengawal kemari"ucap Xio Ling dan Yuri langsung undur diri untuk memanggil pengawal.

Pengawal pun datang dan langsung membungkuk kearah Xio Ling.

" Kau ambilkan aku apel yang itu "ucap Xio Ling dengan senyumnya sambil menunjuk buah apel yang berada di dahan yang sulit dijangkau .

Pengawal itupun langsung memanjat pohon dan saat sudah diatas dia lupa buah yang mana yang diminta putri Xio Ling tadi karena menurutnya semua sama karena buah di pohon itu sangat rimbun.

"Yang ini yang mulia?" Tanya pengawal itu dengan menunjuk apel yang dekat dengan dirinya .

"Bukan itu tapi yang diujung itu "ucap Michelle sambil menunjuk buah yang benar.

Pengawal itu menelan ludah karena dahan untuk dipanjatnya itu kecil tetapi ia tidak menyerah ,ia pun langsung beranjak ke tempat yang ditunjuk .

Setelah sampai ia pun langsung memetik apel itu .

Satu apel sudah dipetik dan ia langsung melemparkan ke Yuri.

"Aduh sakit sekali ,kalau mau melempar bicaralah terlebih dahulu "sungut Yuri sambil menggosok kepalanya yang kena buah apel.

"Hahaha aduh wajahmu lucu sekali "tawa Xio Ling pun pecah saat kejadian itu .

Seketika semua terpana melihat tawa girang dari putri mereka ,tawa yang sangat menawan dan menyejukkan hati.

"Ayo petik lagi" ucap Michelle kepada pengawal yang tadi terpana melihatnya.

Pengawal itupun memetik lima buah lagi dan melemparkannya kepada Yuri ,dengan sigap kali ini Yuri menangkap buah apel itu dengan fokus agar tidak terjadi kejadian yang memalukan.

"Sudah cukup ,turunlah ayo kita makan apel bersama"ucap Xio Ling dengan senyum menghias wajahnya.

Mereka terkejut seakan mendapatkan undangan makanan dari istana.

Dengan segera pengawal itupun berusaha turun dari Dahan kecil itu.

Kreek...

Mereka semua terdiam saat mendengar itu ,mereka pun Xio Ling ,Yuri dan Zuri kompak memandang kearah pengawal itu dan....

Bruk...

Pengawal itupun jatuh ,untungnya dahan itu tidak terlalu tinggi.

"Hahahahahahhahaah"

Tawa mereka bertiga pecah karena itu sangat lucu menurut mereka.

Pengawal itupun mengeluarkan semburan merah dipipinya karena rasa malunya.

BRAAK...

Suara gerbang kediaman sakura yang dibuka dengan keras karena memang pada saat putri mereka sakit gerbang itu ditutup sementara.

Mereka semua yang ada di kediaman sakura pun terkejut.

"Yang mulia...yang mulia di depan ada..."ucap pengawal lainnya yang datang menghadap Xio Ling.

Xio Ling tidak mendengarkan ucapan pengawal itu sampai selesai,dengan segera dirinya berlari menuju halaman depan di kediamannya.

Dan ternyata yang datang adalah...