"Kamu terlihat sangat cantik miku" ucap ibu sambil menyeka air matanya
"Semoga bahagia sayang dan maafkan ayahh atas semua ini " ucap ayah dengan wajah memelas
Karena hutang kedua orang tuaku aku terpaksa menikah. Dahulu sekali saat aku masih kecil ayah meminjam uang yang cukup banyak kepada keluarga yang kini akan menjadi keluarga ku . Karena saat itu ibu sakit parah dan membutuhkan perawatan luar negeri dan uang ayah sudah habis untuk pengobatan ibu di dalam negeri. Akhirnya dia meminjam uang kepada temannya. Dan saat ayah akan mengembalikan uang itu temannya menolak, Dan menyuruh ayah untuk melunasinya dengan Cara lain tapi nanti, katanya. Dan setelah beberapa tahun, ia datang untuk menagih hutang itu, ia menginginkan pernikahan sebagai gantinya. Dan ayah tak mampu menolak nya karena orang itu telah menyelamatkan nyawa ibu. Ditambah kondisi teman ayah itu yang sedang sekarat, membuat ayah tak tega menolak.
Sedangkan aku sebagai anak tidak mampu membantah keinginan ayah, apalagi ayah sampai memohon-mohon padaku. Awalnya aku tidak mau karena bagaimana pun juga aku masih siswa kelas 12 dan sebentar lagi aku akan ujian. Tapi karena sebentar lagi aku akan lulus pernikahan pun dilaksanakan sebelum aku ujian. Alasannya karena teman ayah itu mempunyai penyakit kanker stadium 4, Dan kata dokter hidupnya tidak akan lama lagi. Satu-satunya impiannya sebelum mati yaitu melihat putra semata wayangnya menikah. Itulah sebabnya pernikahan dilaksanakan dengan cepat.
Tepat hari ini aku akan menikah dengan orang yang tidak aku ketahui. Tidak pernah terpikir olehku pernikahan ku akan seperti ini. Pernikahan ku digelar disebuah hotel yang jauh dari kediamanku, Karena aku tidak ingin teman-temanku tahu. Semua dekoran dan segala perintilan pernikahan telah disiapkan mempelai pria. Semua dekoran berwarna putih begitu juga gaun pernikahan Ku. Semua tamu yang hadir hanya kerabat terdekat saja. Karena rencananya pesta pernikahan kami akan dilaksanakan dengan benar setelah kami lulus.
Ayah sudah berkali-kali meminta maaf padaku atas pernikahan ini, dia harap aku mengerti. Dan tibalah saatnya mengucapkan janji, aku berjalan menggandeng tangan ayah. Diiringi lagu yang syahdu, membuat ku semakin frustasi. Didepan sana sudah terlihat seorang lelaki yang berdiri, tapi aku tidak berani menatapnya lama-lama. Saat sudah tiba di tempat mengikrarkan janji ia mengulurkan tangannya, dan aku meraihnya. Aku mencoba untuk melihat wajahnya.
"Sepertinya aku kenal dehh orang ini" pikirku
Saat dia menoleh ke arahku betapa terkejut nya aku.
"Te-te-tenohitooo" ucapku terbata-bata
Dari semua orang di dunia ini kenapa Aku harus menikah dengan berandalan seperti dia. Aku langsung berlari meninggalkan aula pernikahan dan sialnya aku menabrak orang, dan aku terjatuh lalu pingsan.
Untunglah pernikahan tadi hanya mimpi, kenapa juga aku harus menikah dengan tenohito sihh. (Sedang bermimpi)
Saat aku terbangun, aku menemukan diriku entah dimana.
"Ini bukan kamarku" ucapku
Tiba-tiba ada orang datang
"Syukurlah kamu sudah bangun" ucapnya
"Tenohito, ngapain kamu disini?"
"Inikan rumahku"
" ru-rumahmu?"
"Kamu gak inget tadi Kita kan menikah"
"Apaaa? Jadi pernikahan tadi bukan mimpi?"
"Tuh dijari kamu ada cincinnya"
" Apaaa?"
" Aku tinggal dulu dehh biar kamu gak shyok" ucapnya sambil menutup pintu
"Jadi pernikahan ini sungguhan? Dan kenapa cincin sialan ini ada dijari manisku sih" ucapku menggerutu
"Dan aku sekarang ada dirumah tenohito? Suamiku? Ya ampunn gimana reaksi temen-temen Kalo tahu aku nikah Sama tenohito"
'kruwuk-kruwuk' " aduhh aku lapar, kalo keluar kamar gapapa kali yaa, toh udah sah Kan?" Pikirku
Dengan memberanikan diri akupun keluar kamar. Saat aku keluar kamar tercium bau makanan. Dan, jreng jreng! Ada makanan di meja makan. Di atas tudung saji itu ada secarik kertas bertuliskan
" Aku keluar dulu, pastikan kamu makan yaa Aku tahu kamu pasti lapar
-tenohito"
"Jadi tenohito yang masak semua ini? Hebatt banget aku aja gak bisa masak" ucapku
"Emmmm enak! Seenak masakan mamah. Kok bisa yaa cowok Pinter masak" pikirku
Setelah makan aku melihat-lihat sekelilingku. Rumah ini tidak terlalu besar tapi menurutku lumayan nyaman.
" Tenohito tinggal disini udah lama deh kayaknya, soalnya segala furniture disini sudah terpasang dengan rapih. Tapi Kalo bener kenapa dia tinggal sendirian yaa?" Pikirku
Rumah ini tidak terlalu banyak furniture, hanya ada sofa, tv, meja makan, kulkas dan barang lainnya. Dan hanya ada dua kamar tidur dan satu kamar Mandi.
"Hmm kalo yang kanan ini kamarku berarti yang kiri kamarnya tenohito" pikirku
Mengingat pernikahan tadi aku jadi ingat ayah dan ibu, mereka pasti khawatir meninggalkan ku dirumah ini bersama seorang pria.
"Ehh barang-barang ku" akupun segera berlari kekamar
Saat aku membuka lemari ternyata barang-barang ku sudah dipindahkan ke rumah ini. Buku belajar, baju, semuanya sudah disini.
"Ya ampun semua barangku sudah disini berarti aku akan tinggal disini? Dengan tenohito? Aku tidak akan dibunuh Kan oleh dia, disekolah kan dia sering berkelahi" pikiranku mulai aneh-aneh
"Tit tit tit tit"
"Itu pasti tenohito, aku harus gimana nih"
Rasanya Sangat aneh dan sangat canggung. Bagaimana tidak, disekolah aku dan tenohito meskipun kami satu kelas tapi Kami jarang bertegur sapa. Dan sekarang kami satu rumah, dalam keadaan suami istri yang sah-sah aja mau ngapa-ngapain.
"Dia gak akan minta itu malam ini Kan?" Ucapku
Ku pikir tenohito akan menyerangku malam ini tapi ternyata tidak. Setelah tadi dia pulang entah darimana dia tidak datang kekamarku lagi. Suasana hening membuat ku penasaran apa yang sedang ia lakukan. Dan aku memberanikan diri keluar kamar. Saat aku keluar kamar betapa terkejut nya aku melihat tenohito sedang duduk didekat jendela memegang kuas dan menorehkannya diatas kanvas.
"Kenapa? Kamu lapar?" Ucap tenohito
"Ahh eng-enggak kok" ucapku
Sungguh ini adalah situasi ter awkward yang pernah aku alami.
"Pernikahan ini hanya terjadi Karena keinginan papah ku yang sedang sekarat, setelah papah ku tidak ada kamu boleh membatalkannya" jelas tenohito
" Emang gapapa? Nanti reaksi ibu kamu terus keluarga aku gimana?" Ucapku
" Itu Kita pikirkan nanti, sekarang kamu tidur besok ada ulangan fisika" kata tenohito
"Ohh Iya aku lupa besok kan harus sekolah" kataku
Aku bergegas masuk kedalam kamar. Sungguh tidak pernah terpikir Kan olehku, seorang tenohito yang terkenal bandel dan sering berkelahi bisa selembut tadi? Sungguh janggal.
" Bodo amat deh yang penting sekarang aku ngapalin dulu buat ulangan besok" pikirku.
Dan aku belajar hingga lembur bagaikan kuda. Saat melihat jam ternyata sudah pukul 22.30.
"Ya ampun udah malem nihh, tidur ahh ehh tapi aku haus. Kedapur dulu dehh ambil minum" ucapku
Saat keluar kamar tidak ada tanda-tanda keberadaan tenohito, rasanya lega sekali. Tapi aku penasaran apakah dia sudah tidur? Biasanya anak lelaki tidur nya suka malem. Tapi tidak ada tanda-tanda tenohito yang masih melek.
"Sepertinya dia sudah tidur yaa. Kalo gitu lo juga harus sleeping miku besok kan Ada pertempuran" ucapku
Seperti itulah hari pertama pernikahanku. Aku tidak tahu hari esok akan seperti apa. Semoga aku bisa menghadapinya.