Sudah beberapa bulan berlalu semenjak aku Sekolah di akademi ini , Musim panas sudah di ujung pintu hanya menghitung hari sebelum libur datang , aku tidak akan menyia-nyiakan liburan ku sebelum masa sekolah yang membosankan datang kembali.
Akhir akhir ini Natsuki banyak membaca buku sekolah di dunia lama nya yang terbawa di tas nya dia mempelajari ilmu masa depan demi mempermudah kehidupan nya dia banyak membuat sketsa mesin uap , senjata , kapal dan lain-lain, dia juga memperdalam research nya melalui handphone, Namun karena sebentar lagi liburan Natsuki banyak menjelajahi toko-toko di kota demi mempermudah proses membuat barang saat liburan nanti, namun saat berisitirahat di tempat makan tanpa sengaja ia bertemu Mizu ,
Dan Mizu pun menemani Natsuki berkeliling di kota
"Apa yang sebenarnya kau cari sih ?"
tanya Mizu
"Untuk itu masih rahasia sih, ohh iya, apakah kamu tau tempat pandai besi di sekitar sini?"
"Ehhh kenapa malah kamu yang balik bertanya, ada sih pandai besi yang sering aku kunjungi di dekat pelabuhan, karena rumah kakek ku di sekitar pelabuhan"
jawab Mizu sambil agak kesal
Setelah itu mereka lekas pergi kesana, di sana Natsuki memesan potongan-potongan yang telah ia desain agar di kerjakan oleh pandai besi, karena Natsuki berencana merakit nya sendiri agar teknologi nya terjaga, Belum lama berbincang dengan sang pandai besi tiba-tiba teriakan terdengar dari arah pelabuhan Natsuki dan Mizu pun segera berlari ke sana meninggalkan sang pandai besi yang bahkan belum sempat menanyakan tentang bayaran kepada Natsuki.
Di pelabuhan ternyata muncul seekor monster laut raksasa ia memiliki postur badan manusia dengan tinggi 3 meter, kaki dan tangan nya berselaput dan memakai pakaian seperti pelaut namun kepalannya berbentuk seperti hiu martil memegang pedang sebagai senjata nya.
Mizu dan Natsuki pun berusaha membantu para penjaga pelabuhan untuk bertarung melawan monster itu, lalu monster itu berusaha kabur ke salah satu kapal yang kosong,
Natsuki yang tidak membawa senjata hanya bisa menggunakan sihir nya yang kurang kuat, sementara Mizu tampil gemilang dengan pedang nya, gerakan nya begitu cepat dan indah bagaikan sebuah tarian namun juga mematikan di saat yang sama.
Para penjaga terus menembak dengan crossbow mereka, sementara pasukan dengan pedang sudah tak kuat lagi untuk bertarung menyisakan Mizu yang berduel dengan monster itu, akhirnya monster tersebut kabur kembali ke laut karena sudah terpojok, insiden ini membuat kurang lebih 80 orang tewas dengan sadis diantara nya 20 warga sipil, 30 penjaga pelabuhan yang mayoritas pasukan berpedang, dan sisanya pekerja pelabuhan , korban terluka sekitar 120 orang, 2 kapal nelayan hancur karena sebelum muncul monster tersebut meledakan kapal tersebut dari dalam laut.
Natsuki dan Mizu di panggil ke kementerian pertahanan Kerajaan untuk di mintai keterangan akan kekuatan dan bentuk Monster tersebut, kabar tersebut tersiar di seluruh negeri, dengan cepat berbagai macam spekulasi bermunculan yang justru memperburuk keadaan politik antar negara dan kerajaan.
dengan cepat investigasi pun di laksanakan oleh pihak kerajaan, Natsuki dan Mizu pun di jadikan anggota investigasi karena terlibat dalam insiden di pelabuhan.
Proses pengejaraan berlangsung sangat lambat karena teknologi kapal yang kuno namun para pasukan dapat melacak bekas darah dan jejak monster dengan kemampuan sihir mereka yang luar biasa, sementara di dalam kapal Natsuki berusaha menyelesaikan kertas rancang mesin uap nya, penelurusan itu terus berjalan hingga hampir 1 Minggu, 4 kapal dan 80 pasukan pun di kerahkan di tambah bantuan 2 kapal nelayan untuk mencari keberadaan sang monster, perihal jejak pasti sang monster masih belum menemukan titik terang, tanpa di duga armada investigasi terlibat konflik dengan bajak laut dari ras dark elves di tengah pengejaran, kompolotan ini ternyata merupakan salah satu penyeludup barang yang terkenal,
Natsuki mendapatkan cerita ini dari Mizu yang cukup paham akan dunia kelautan.
Pada pukul 5 sore akhirnya konflik pecah pasukan bajak laut dark elves menembakan puluhan panah api ke arah kapal komando yang di tumpangi Mizu dan Natsuki, untung nya Natsuki dengan cepat menggunakan shield nya untuk menahan serangan tersebut dan Mizu menggunakan 100 ( onehundred ) slash untuk menebas puluhan panah yang mengarah ke diri nya, serangan balasan di lakukan oleh kapal INS Aquarius Sekitar 10 meriam kapal dan 5 meriam tangan di tembakan secara bersamaan, Natsuki pun juga tak mau kalah, ia segera meminjam panah dari pasukan dan menembakan panah dengan tambahan sihir dark fire nya yang berhasil membakar layar Kapal musuh membuat kecepatan musuh berkurang, tembakan meriam dari INS Aquarius berhasil membuat lubang yang cukup besar di bagian kanan kapal musuh akhirnya pertempuran laut di menangkan oleh pihak kerajaan.
1 kapal nelayan dan 1 kapal kerajaan INS Ruby dikerahkan untuk mengawal kapal bajak laut dan menyita nya lalu di bawalah kapal tersebut ke pelabuhan, yang mana hal ini membuat armada investigasi berkurang menjadi 3 kapal kerajaan , 1 kapal bantu nelayan.
Perjalanan akhirnya di lanjutkan hingga memakan waktu 15 hari di lautan lepas, para pelacak jejak mulai lelah dan kehilangan mana membuat akurasi pelacakan berkurang, moral para pelaut juga berkurang.
Karena perbekalan sudah mau habis armada investigasi bersandar di kota pelabuhan kecil Ranfled, di sana para pasukan mengisi kembali persediaan makanan dan minuman sambil mencari informasi tentang monster tersebut, di kota ini Natsuki menemukan sesuatu yang unik yaitu kota ini juga di huni oleh manusia dan demi-human atau manusia setengah hewan dan mereka cukup akur satu sama lain.
Di kota ini pula Natsuki menemukan tanaman bawang merah dan putih, masyarakat sekitar masih menggunakan komoditas ini sebagai bahan obat tradisional, Natsuki membeli sekitar setengah karung bawang merah dan setengah karung bawang putih untuk persediaan nya.
Di sana para pasukan yang berpangkat tinggi membeli budak untuk bekerja di rumah atau ladang mereka, saat Natsuki melihat ke pasar budak dan melihat banyak sekali budak budak yang kebanyakan merupakan ras demi-human, Natsuki tergerak hati nya untuk membeli salah satu budak yaitu budak kaum Minotaur, yang jumlahnya tidak banyak dibanding budak yang lain dan juga hanya dia yang masih di bawah umur walau harus merogoh kocek beberapa puluh gold dan beberapa puluh silver Natsuki tetap membeli budak tersebut dan di beri nama Tratos dia 4 tahun lebih muda dari Natsuki dan belum lancar berbicara bahasa manusia karena dia berasal dari ras minotaur di dalam hutan yang jauh dari kota manusia.
Setelah semua nya siap perjalanan kembali di lanjutkan dengan bertambah beberapa budak lebih tepat nya 7 budak yang dibeli para pasukan termasuk Natsuki.
"Kamu banyak uang juga ya bisa membeli budak ??" tanya Mizu dengan tatapan bingung
"eeeh bukan apa apa itu, aku dulu menabung saat menjual hasil berburu monster " jawab Natsuki berusaha menetralkan suasana
Investigasi kali ini mulai menemukan titik terang, di saat salah satu nelayan di Kota Ranfled melihat sesosok hiu raksasa berenang berdarah darah namun mempunyai 2 ekor ( maksudnya kaki tapi nelayan tersebut masih tidak tau bahwa itu sebenarnya bukan hiu )
di tambah pasukan pelacak sudah segar kembali dan mampu melacak dengan lebih baik.
Pada pagi hari di hari ke 21 titik koordinat sang monster sudah terkunci di suatu pulau kecil bekas tambang pada zaman dulu
Para pasukan mulai turun ke pulau tersebut menjelajahi apa yang ada di pulau tersebut....