Akhirnya semua pasukan menemukan letak sang monster saat nya menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi...
Hari ke 21, Investigasi insiden pelabuhan memasuki tahap akhir atau jangan-jangan justru merupakan tahap awal...?
Lokasi yang di yakini sebagai tempat sang monster sudah pasti, hal ini di dukung dengan temuan bekas darah kering di sekitar pantai pulau, Tim anti perangkap di terjunkan lebih awal untuk memastikan tidak ada perangkap yang aktif lalu tim sensor di terjunkan untuk memastikan adanya makhluk hidup atau tidak, namun tidak terlacak apa-apa, para pasukan pun mulai memasuki ruang bawah tanah bekas tambang yang di yakini sebagai tempat sang monster, di dalam tempat itu sangat gelap sehingga memerlukan penerangan bantuan dari alat maupun sihir.
Pada zona 1 tidak ada apa apa semua ruangan kosong, pada zona 2 di temukan 2 skeleton level 4 dan 6 hanya sekali tebas langsung musnah bukan sesuatu yang berbahaya, di zona 3 tidak ada apa-apa hanya beberapa alat tambang dan helm tambang, dan zona 4 yaitu zona yang terakhir, zona ini memiliki lorong yang baru dibuat, di curigai lorong ini sebelumnya tidak ada ( sesuai dengan catatan sejarah tempat tambang itu ) di lorong tersebut terdapat gerbang besar, lalu saat gerbang tersebut terbuka...
betapa terkejutnya seluruh pasukan karena sang monster sudah menjadi bangkai dengan kepala yang putus, para pasukan bertanya tanya siapakah yang membunuh monster ini, di dalam ruangan tersebut juga terdapat bangkai hewan lainnya kemungkinan monster juga yaitu monster lobster raksasa dengan ukuran 4 meter, dan terdapat juga catatan tulisan seorang manusia, buku ini langsung di ambil oleh Natsuki sebelum yang lain menyadari hal itu, senjata sang monster juga sudah hilang, melihat hal itu tim Investigasi segera berdiskusi dan memerintahkan agar mayat kedua monster itu di tutupi kain dan dibawa ke kerajaan, seluruh armada kembali berlayar ke kerajaan dan akhirnya pada hari ke 27 semua armada kembali, dan di sambut dengan hangat oleh masyarakat, dan gubernur Silihagen semua pasukan di beri penghargaan termasuk Mizu dan Natsuki, Keadaan pelabuhan pun mulai membaik beberapa infrastruktur yang hancur sedang di perbaiki, kapal bajak laut yang saat itu di tangkap juga terparkir rapih di pelabuhan ibarat sebuah trofi yang membanggakan.
Para mayat monster di bawa menggunakan kereta kuda ke tempat penelitian kerajaan namun kasus nya berusaha di tutupi oleh beberapa anggota parlemen kerajaan dan mayoritas petinggi dari gereja Dewa Air, dengan alasan demi menghindari ketakutan masyarakat.
Saat kembali di akademi Mizu dan Natsuki mendapatkan nilai plus sebagai hadiah dari kerja keras nya, nama Natsuki semakin menjadi isu panas di akademi sedangkan Mizu semakin populer di kalangan murid laki-laki
dan karena misi itu lah Liburan musim panas Natsuki dan Mizu gagal total, sebagai kompensasi akademi memberi libur tambahan selama 10 hari untuk mereka berdua.
Semasa liburan tambahan itu Natsuki kembali mengerjakan proyek nya dan tidak lupa membayar sang pandai besi, dan melatih Tratos berbicara dengan bahasa manusia hingga mendekati fasih serta mengajari nya tata Krama manusia, Karena ada nya Tratos Natsuki di beri kamar pribadi walau agak kecil, Namun Lebih baik karena hanya ada Natsuki dan Tratos, sedangkan Mizu selama liburan ia melatih kemampuan pedang nya demi menjadi yang terbaik di akademi.
Natsuki juga di panggil oleh kepala instruktur Hageus ke kantor nya di akademi, mereka membicarakan perihal insiden di pelabuhan, Hageus mendapatkan laporan tentang kasus itu namun beberapa kalimat di buat dengan kata atau kode khusus yang tidak di pahami Hageus curiga bahwa pelaku nya tidak jauh dari Ibukota.
"Bagaimana menurut mu tentang kasus ini nak ?"
tanya Hageus dengan gaya bicara khas nya sambil memegang cerutu
"Sudah jelas ada yang ganjil tapi aku tidak terlalu peduli, karena aku tidak mau terseret di dalam kasus ini"
Jawab Natsuki dengan tenang
"Memang begitu untuk saat ini, tapi bagaimana jika kau secara tidak sengaja ikut terkait dalam kasus ini?"
Tegas Hageus
"Akan ku pikirkan nanti saja"
Jawab Natsuki sambil berusaha mengelak pertanyaan itu
Hageus bercerita tentang sebuah konspirasi yang ia pikirkan bahwa sesungguhnya insiden itu merupakan buatan dari gereja Dewa Air karena donasi kerajaan ke gereja Dewa Air semakin berkurang mereka ingin menciptakan kesan "Hukuman sang Dewa" dengan cara membuat tragedi atau insiden di pesisir ibukota, bahkan pembunuhan putri gubernur bisa saja berkaitan dengan mereka, ditambah beberapa anggota parlemen sekarang memiliki hubungan dekat dengan gereja Dewa Air entah apa maksud dari semua ini.
Pembicaraan tiba-tiba terputus karena asisten Hageus mengetuk pintu, ia ingin memberikan kabar tentang Berita yang sedang di gemborkan oleh Pendeta besar dari gereja Dewa Air bahwasanya Monster monster tersebut merupakan utusan dewa untuk menghukum manusia.
"Maaf mengganggu pak, sesuai prediksi anda bahwa pihak Gereja dewa Air mulai melakukan pergerakan"
"Sangat cepat ternyata ya.."
jawab Hageus
Dengan terpotong nya pembicaraan tadi Natsuki pamit dan kembali ke kamar nya, dia di sana melanjutkan proyek mesin uap mini nya yang sudah 70% ( prototipe ) dan senapan tembak nya yang sudah 50% ( produk final ), dia juga mengajarkan Tratos cara menanam bawang bawangan di Rumah kaca di dekat asrama nya yang sudah tak terpakai, semenjak itu Tratos menjadi Petani bawang di bawah asuhan Natsuki...
Hari libur pun sudah usai, Natsuki Kembali masuk lagi ke kelas nya tak di sangka terjadi pergantian guru di kelas strategi, yaitu Hide Kei menjadi guru di kelas strategi atas mandat dari kepala instruktur Hageus, Sistem pengajaran di bawah Hide sangat ketat dan disiplin.
Pada ujian tertulis para murid di minta menulis atau membuat strategi militer bebas dalam keadaan apapun, strategi yang di tulis Natsuki adalah mengandalkan serangan balik dengan sistem memancing lawan bergerak maju lalu di serang oleh pemanah dan mage dari jarak jauh setelah musuh berkurang banyak baru mengerahkan pasukan infantri ke depan dan kavaleri dari kedua sisi agar memerangkap musuh.
di bawah Hide tidak ada lagi nilai sempurna karena kesalahan kecil pun akan terdeteksi oleh nya, nilai Natsuki pun hanya mendekati sempurna.
Keesokan hari nya Hide mengumumkan kompetisi pelajar kerajaan yaitu kompetisi akademik, skill pedang, sihir, memanah, tombak dan medis.
akademi Aughafen selalu menjadi juara umum semenjak sekolah ini berdiri kalian harus berlatih keras
"Jangan buat malu nama akademi ini tidak ada kata gagal !"
tegas Hide
"Aduuh sayang sekali perempuan cantik seperti dia harus galak seperti seekor singa"
keluh Natsuki dalam hatinya
1 hari setelah pengumuman seleksi untuk menjadi peserta kompetisi pun dilaksanakan di akademi Aughafen...