Chereads / Journey of Ara / Chapter 30 - Hasrat yang Membara

Chapter 30 - Hasrat yang Membara

Kenangan yang pernah terjadi di hati Ara terhadap apapun peristiwa yang dialami saat bersama dengan ibu Rani adalah sebuah keindahan. Ara masih berharap bahwa suatu saat dirinya bisa terbebas dari sebuah beban hidup untuk menikah dengan pilihan orang tuanya dan dia bisa segera mengejar ibu Rania. Walaupun dirinya saat ini memiliki jarak yang sangat jauh dengan ibu Rania namun hampir setiap malam, tubuh nya memiliki ekspresi kerinduan dan hasrat terpendam yang sulit sekali dibiarkan. Ketika hasrat itu tiba-tiba muncul di malam hari maka dia membayangkan bahwa dia sedang melakukan percintaan dengan ibu Rania walaupun hanya dengan ilusi. Ara melepaskan kerinduan dengan cara seperti itu. Ara membuka semua koleksi foto yang dia miliki ketika sedang berada di dekat ibu Rania, walaupun pada saat itu juga ada foto suami nya ibu Rania dan foto teman kerja yang lainnya. Namun pandangan Ara tidak pernah lepas ingin memiliki wanita bernama Rania dengan senyumnya yang khas. Ara tidak bisa membayangkan seandainya ibu Rania berpisah dari suaminya dan kemudian ibu Rania memiliki lelaki lain selain dirinya. Ara mulai memahami mengapa banyak sekali wanita cemburu ketika dia bermain-main dengan wanita lain. Ara pernah mendapatkan sebuah sms dari ibu Rania dan ibu Rania protes karena Ara punya wanita lain. Ara merasa egois dan berada diatas awan ketika ibu Rania protes dan Ara merasa tidak bersalah karena dia memiliki keinginan untuk membuat ibu Rania cemburu. Ara adalah sosok Pangeran yang bisa memiliki banyak selir dan artinya siapapun yang ingin menikah dengan Ara harus memahami bahwa Ara tetaplah seorang playboy yang memiliki hasrat membara setiap melihat wanita. Hasrat tersebut membuat Ara cuma perlu memiliki banyak uang dan bisa membeli wanita yang ia suka, namun Ara tidak perlu datang ke tempat-tempat club' malam karena itu akan mengganggu reputasinya. Ara hanya perlu membuat 9 orang wanita cantik mau menyerahkan mobilnya kepada Ara dan Ara bebas jalan-jalan tanpa perlu keluar uang. Adapun ketika Ara sedang tidak punya uang untuk biaya hidup maka semua wanita tersebut akan dengan rela hati memberikan uang kepada Ara. Hanya satu wanita saja yang tidak pernah mau membantu Ara dengan percuma. Ara diminta bekerja terlebih dahulu, kemudian diberi uang sesuai pekerjaannya. Ara terkadang merasa di sayang di kantor karena Bu Rania tidak pernah marah kepada Ara dan sering sekali marah kepada karyawan yang lainnya. Ara sering menasehati karyawan yang lain agar bisa disayang seperti Ara disayang karena Ara adalah seseroang yang cerdas dan bisa memahami cara berfikir seorang Pengusaha. Ara termasuk salah seorang karyawan yang berprestasi karena kecerdasannya diatas rata-rata. Ara merasa semua pekerjaan yang diberikan kepadanya cukup mudah dan dia bisa menggantikan ibu Rania sebagai Direktur suatu saat nanti. Ibu Rania sudah menjanjikan hal tersebut bahwa Ara akan menjadi kepala cabang dan kemudian menjadi Direktur. Ara sudah berbahagia dengan peluang karir seperti itu. Namun ternyata Ara melakukan banyak kesalahan sehingga ada beberapa proyek yang gagal dan kontrak berakhir sebelum masanya berakhir. Ara akhirnya resign dan hanya berfokus menyelesaikan pendidikannya. Ara sering mendapatkan informasi bahwa ada banyak kasus di Perusahaan ibu Rania dan beberapa teman kantor di "resign" kan karena melakukan tindakan-tindakan yang melanggar kode etik. Ara mengenal betul karakter ibu Rania yang baik hati namun terlalu banyak karyawan dan kolega bisnis yang menusuk ibu Rani dari belakang. Padahal ibu Rania sudah memberikan banyak sekali ilmu kepada karyawan tanpa beliau hitung-hitung harga ilmu tersebut. Amanah yang diberikan ternyata tidak mampu di emban oleh karyawan yang sudah diberikan kesempatan. Ara pernah juga dianggap memiliki hubungan special dengan karyawati yang di "resign" kan tersebut karena karyawati tersebut terlalu agresif mengejar-ngejar Ara sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hatinya Ara. Ara tidak mudah tergoda namun berita hubungan tersebut sudah sampai ke telinga ibu Rania. Ara sedih sekali karena ibu Rania menuduh Ara sebahai lelaki murahan yang dengan mudahnya menggoda semua wanita. Ara sudah menyampaikan fakta yang sebenarnya bahwa dia tidak mungkin menggoda wanita tersebut karena Ara tidak memiliki hasrat dan Ara hanya menyebutkan di dalam hatinya bahwa hasrat hatinya hanya kepada ibu Rania saja, walaupun dia punya banyak pacar.