" Bagaimana kondisi pasien ? " Shen Mo bertanya pada tim penyelamat.
" Pasien tidak sadarkan diri dan mengalami luka di bagian kepala "
" Apa yang terjadi ? " Yu Naumi menunggu dengan cemas setelah Yu Nana mengabari kondisi Wang Gio dalam perjalanan kerumah sakit
" Kakak dia... " dengan mata berkaca - kaca memeluk Yu Naumi. dia tidak tahu sekeras apa benturan dikepala Wang Gio.
" Tenanglah, Shen Mo sedang memeriksa. ikut denganku, kau harus membersihkan luka di tubuhmu " Yu Naumi membawa Yu Nana keloker dan membantu membersihkan luka ditubuhnya. Sementara Wang Hua menunggu dengan cemas di depan UGD.
" Katakan apa yang terjadi, bagaimana Wang Gio terluka ? " Yu Naumi melanjutkan bertanya melihat Yu Nana mulai tenang.
" Kak ini salahku, aku harusnya tidak membeli jajanan di pinggir jalan. Mobil itu menargetkan diriku bukan Wang Gio " Yu Nana menjelaskan, meskipun dia tidak menangis, tapi raut wajahnya dipenuhi kesedihan.
" Kau melihat pengemudi itu ? "
" Itu Lee Sashuang. Dia pasti membenciku setelah hubungannya dengan Yi Ze berakhir " Yu Nana melihat wajah Lee Sashuang saat Wang Gio menangkap dan mendorong dirinya.
" Hasilnya telah keluar " Shen Mo menghampiri.
" Bagaimana keadaannya ? "
" Kau harus melihatnya sendiri " Shen Mo memberikan hasil scan Wang Gio kepada Yu Nana.
" Apakah dia separah itu " Tanya Yu Nana sambil memperhatikan hasil scanan.
" Benturan hari sangat keras dan beberapa hari yang lalu dia mengalami pukulan keras dikepalanya. Kita harus melakukan operasi secepatnya, jika tidak... "
" Dia akan mengalami mati batang otak " Yu Nana melanjutkan. Dia seorang dokter, dia mengetahui kondisi Wang Gio setelah membaca hasil scanan.
Dia pernah melihat Wang Gio memegang dan menepuk kepala bagin belakangnya, Apakah dia merasakan sakit ? lalu kenapa dia tidak memberi tahu atau memeriksa kedokter ? Yu Nana dipenuhi pertanyaan.
" Kak selamatkan dia dan jangan pikirkan soal biaya "
" Operasi ini beresiko, kami tidak memiliki tim sebaik itu " kata Shen Mo penuh penyesalan
Jika tidak segera di operasi Wang Gio akan mengalami mati batang otak, dimana seseorang telah kehilangan fungsi batang otak dan besar kemungkinan terjadi kematian otak secara keseluruhan. Meskipun dengan bantuan mesin ventilator dan perawatan suportif fungsi pernapasan dan pasokan oksigen dapat terpenuhi, namun fungsi luhur seperti berbicara, makan, bernapas secara alami, dan berpikir telah tiada.
Berada di atas saraf tulang belakang, batang otak mengendalikan ucapan, gerakan menelan, mendengar, dan gerakan pada mata Anda. Impuls yang dikirim bagian lain pada otak berjalan melalui batang otak. Manusia bergantung pada fungsi batang otak untuk bertahan hidup.
" Aku harus menyelamatkan Wang Gio " Yu Nana berjalan keruang UGD penuh khawatir. Dia tidak akan memaafkan dirinya jika sesuatu terjadi pada Wang Gio
" Dokter memasang alat bantu pernapasan pada Kak Gio, Apakah kondisinya separah itu ? " Wang Hua berdiri dari duduknya bertanya menuntut pada Yu Nana. Dia patah hati melihat Wang Gio dengan alat di tubuhnya.
" Kau belajar kedokteran, Aku tidak ingin menyembunyikan apapun darimu. Ini hasil scan dari Wang Gio, aku harus pergi mencari pertolongan " kata Yu Nana berjalan
" Tunggu... " Shen Mo memanggil " Waktu kita tidak lebih dari 24 jam. Datang ke rumah sakit ini, disana seseorang pernah melakukan operasi serupa. Dokter bedah saraf ini sangat mesterius dan hanya kepala rumah sakit disana yang mengetahui tentangnya. Mungkin itu bisa membantu... Gunakan mobilku " Shen Mo menyerahkan kunci mobil dan kertas berisi alamat dan nama direktur rumah sakit kepada Yu Nana.
" Aku akan menemuinya " Yu Nana mengambil, lalu keluar dari rumah sakit.
Setelah membaca hasil scanan Wang Gio, perlahan tubuh Wang Hua jatuh. " Apakah kondisi Kak Gio separah itu ? " bertanya. Yu Naumi duduk disamping Wang Hua berkata " Tenangkan dirimu. Dia akan baik- baik saja "
" Jangan membohongiku. Meskipun aku baru didunia medis, aku tahu kondisi kakak " Wang Hua tidak bisa mengendalikan dirinya, segera wajahnya di penuhi air mata.
Setelah berkendara selama 4 jam lebih, Yu Nana menemukan sebuah rumah sakit yang jauh dari kota. Nama rumah sakit itu sama seperti yang tertulis di kertas. Memperhatikan sekitar, rumah sakit itu terlihat sangat tua dan tidak terawat. Apakah Shen Mo menipunya ?, Tidak mungkin Seorang Dokter dengan keahlian seperti itu bekerja di rumah sakit ini.
Dipenuhi pertanyaan, Yu Nana turun dari mobilnya berjalan masuk. Suara bising dari ruang rawat terdengar dari ambang pintu, Para perawat terlihat sibuk berlari kesana kemari membantu pasien. Sepertinya rumah sakit baru saja kedatangan pasien kecelakaan.
" Permisi " Yu Nana menyapa perawat yang berjalan melewatinya.
" Nona kami sedang sibuk, jika kau memerlukan sesuatu kau bisa bertanya ke resepsionis " kata perawat itu meninggalkannya.
Sesuai instruksi perawat Yu Nana berjalan ke meja resepsionis. Mendapati kosong, dia menunduk mencari, berharap akan menemukan seseorang dibawah meja.
" Hem... " Seseorang dari belakang mendehem " siapa kau ? " tanyanya.
Berbalik melihat berkata " Aku mencari seseorang "
" Apakah seseorang yang kau cari berada dibawah sana ? " orang itu memeriksa di bawah meja resepsionis. Lalu memberi tatapan aneh pada Yu Nana.
" Apakah kau resepsionis di rumah sakit ini ? " Yu Nana tidak menjawab pria parubaya itu dan bertanya.
" Jika kau dari dinas kesehatan kembalilah, kami tidak akan menutup rumah sakit ini " kata pria parubaya acuh tak acuh berjalan meninggalkan Yu Nana.
" Tunggu... Aku mencari kepala rumah sakit. Seseorang mengatakan rumah sakit ini memiliki dokter jenius. Aku harus bertemu dengannya "
Pria parubaya itu mengerutkan keningnya berbalik memeriksa, berkata " Kami hanya memiliki 1 dokter disini, Sepertinya kau datang kerumah sakit yang salah " melanjutkan berjalan.
" Waktuku kurang dari 24 jam, 4 jam aku habiskan untuk sampai disini. Jika aku tidak kembali dalam 20 jam temanku akan mati batang otak " Dia menjelaskan kondisi Wang Gio kepada Pria parubaya itu dengan wajah jatuh kelantai.
Pria parubaya itu berhenti melangkah saat Yu Nana mengucapkan kata mati " Kau beruntung karna datang hari ini " Pria parubaya itu kemudian berjalan keruang rawat. Tanpa berkata apapun Yu Nana tersenyum mengikuti. Setelah mengobrol dan memastikan bahwa Pria parubaya itu adalah kepala rumah sakit yang dia cari.
" Dokter jenius itu baru saja kembali. Aku tidak memiliki hak padanya. Jika kau beruntung, dia akan menolong temanmu. Disana " Pria parubaya menunjuk kearah dokter yang sedang memeriksa pasien Lalu keluar dari ruang rawat meninggalkan Yu Nana.
" Terima kasih Pimpinan Shing " Yu Nana memberi hormat, memperhatikan punggung Pimpinan Shing. Dengan senyum diwajahnya dia memperbaiki dirinya sebelum menghampiri dokter jenius itu.