Chapter 16 - Penguntit

Orang suruhan Andra, tersenyum melihat Nisa, mereka tak perlu terlalu lama menunggu perempuan itu di sana, mereka tak melepaskan pandangannya dari perempuan itu.

setelah Nisa selesai dengan ketiga putranya, dia kembali naik ke mobil Aditya, para penguntuit itu saling berpandangan, bagimana mungkin wanita ini bisa naik mobil semewah itu karna tadi mereka tidak melihat kedatangan Nisa. mereka hanya melihat ketika Nisa sudah bersama anak-anaknya

Mereka mengikuti kemana arah mobil itu melaju, dan akhirnya mereka tau dimana tempat Nisa bekerja, mereka melihat Nisa turun dengan seorang pria, dan mengambil foto mereka berdua lalu mengirimkan pada Andra.

Andra yang menerima pasan dari anggotanya kaget melihat foto itu, 'bukankah ini adalah pria yang sama dengan orang yang dilihatnya waktu Nisa akan dinas luar dulu?' Batinnya. Apa hubungan laki-laki itu dengan Nisa.

Tapi yang terpenting saat ini dia dapat mengetahui kalau Nisa kembali bekerja di tempat lamanya.

Pria penguntit itu memarkir mobil mereka ditempat dimana mereka bisa memperhatikan mobil Aditya, karna mereka yakin, Nisa akan pergi dengan mobil itu lagi

. . ...

Tak berapa lama kemudian, Nisa keluar dari pintu belakang, dia akan mengurus Surat Izin Mengemudinya, para penguntit yang hanya memperhatikan mobil Aditya, tidak sadar, kalau Nisa lewat di belakang mobil mereka menaiki Ojek Online.

Waktu jam makan siang, Aditya keluar, mereka bersiap-siap hendak mengikuti, tapi Nisa tak kunjung keluar, akhirnya mereka memutuskan untuk membiarkan Aditya pergi dan tetap menunggu Nisa hingga keluar.

"Kau tidak melihat perempuan itu keluar kan?" Tanya salah seorang diantara mereka.

"Nggak, mungkin dia bawa bekal" Jawab temannya lagi.

Mereka memberi tau kalau kepada Andra kalau laki-laki itu keluar, dan Nisa masih di dalam. Mendengar itu Andra tersenyum, ' Brarti hubungan mereka hanya sebatas atasan dan bawahan' Batin Andra. Dia sangat yakin kalau Nisa masih belum mampu berpaling darinya, secara.. dia adalah cinta pertama perempuan itu dan masih satu-satunya sampai sekarang.

"Tunggu dia sampai keluar" Perintah Andra.

Mobil Aditya memasuki kantor samsat untuk menemui Nisa yang masih belum selesai.

Saat ini Nisa sedang ujian mengemudi, perempuan itu dapat dengan lancar menjalani semuanya, sehingga dia berhasil memperoleh SIM nya.

Dengan senyum yang menghiasi bibirnya, Nisa melihat Aditya sambil menunjukkan SIM nya dari jauh.

Setelah Nisa sampai di dekatnya Adit berkata..

"Selamat ya.. kau mendapatkan SIM mu kembali. Kita akan makan siang sekarang.. " Kata Aditya.

"Iya terima kasih.. " Jawab Nisa senang.

Akhirnya Mereka makan siang di Rumah Makan Padang. Nisa hanya memakan lauknya saja seperti ikan goreng, telur dan sayuran, karna memang menu dietnya tidak mengizinkan memakan nasi, tahu, tempe. Aditya sudah terbiasa dengan pola makan Nisa, jadi dia tidak protes sama sekali.

"Apa kau tak pusing tidak memakan nasi? " Tanya Aditya.

"Awalnya memang sedikit pusing, tapi lama kelamaan sudah terbiasa" Jawab Nisa sambil mencomot makanannya.

" Lantas, dari mana pasokan karbohidrat tubuhmu? Tubuh juga perlu karbohidrat " Kata Adit sedikit cemas, karna dia juga ikut membaca menu-menu yang boleh dimakan Nisa pada pagi, siang, dan malam.

"Wortel dan labu kuning mengandung karbohidrat, aku boleh memakan itu dari pukul 12 siang hingga pukul 6 Sore. pokoknya diet ini nggak nahan lapar.. cuma ngatur pola makan, aku bersyukur Aura mengenalkanku dengan diet ini. " Jawab Nisa, sekarang dia telah selesai dengan makannya.

"Asalkan itu baik untukmu aku mendukung" Kata Aditya.

Setelah selesai, mereka kembali ke kantor, para penguntit itu kaget melihat Nisa yang turun dari mobil Aditya, soalnya mereka tidak melihat wanita itu naik ke mobil tersebut.

"Kau.. kenapa tidak perhatikan baik-baik" kata salah seorang diantara mereka dengan kesal.

"Kau juga tadi tidak lihat kan? "kata teman yang satunya.

mereka hanya berdebat karna kecerobohan mereka masing-masing. Tapi mereka tak berani melaporkan hal itu pada Andra, bisa-bisa pria itu akan memecatnya seketika.

...

Sesampai di dalam, Nisa langsung menemui Aura, ternyata sahabatnya ini juga sudah kembali sehabis jam istirahat.

"Gimana? lancar? " Tanya Aura.

Nisa hanya tersenyum sambil memperlihatkan SIM nya.

"Aura.. berapa nomor rekening mu.. Akan ku transfer uangmu yang aku gunakan sebulan ini" kata Nisa. mendengar itu Aura hanya menghembuskan nafas kecewa nya dan berkata.

" Aku ikhlas membantu mu, jangan kau pikirkan itu, jika kau berkata seperti itu lagi aku akan sangat sedih, berarti kau tak menganggabku sebagai sahabatmu" Kata Aura, wajahnya tampak cemberut.

"Maafkan aku, tapi itu benar-benar sangat banyak.. " Keluh Nisa yang merasa tak enak hati.

"Kau gunakan saja untuk putra -putramu, kau lebih membutuhkannya" Kata Aura.

"Terimakasih.. " Nisa tak ingin memaksa sahabatnya itu karna takut akan melukai perasaannya.

Aku ingin main ke tempatmu nanti, apa boleh?" Tanya Aura..

"Tentu saja boleh.. " Jawab Nisa semangat.

" Baiklah.. aku pergi dulu.. nanti kita pulang bareng ya! " kata Nisa.

"Ok" jawab Aura.

Sesampai diruangan Aditya, Nisa langsung duduk di tempatnya, dia berfikir...sejak kapan ada meja sekretaris berada di dalam ruangan atasan, lantas apa gunanya dia sebagai sekretaris?.

Nisa melihat Aditya sedang berbicara dengan seseorang melalui telfonnya, dia tampak begitu serius. Setelah menerima panggilan itu Adit berkata..

"Nisa... nanti aku harus keluar, jadi setelah mengantarmu pulang aku akan pergi lagi".

"Tak usah mengantarku.. Aura ingin pergi ketempatku, jadi aku akan pulang bersamanya. " Jawab Nisa.

" Baiklah kalau begitu. " Kata Aditya, dia berharap Nisa akan bertanya kemana dia akan pergi, tapi wanita itu sepertinya tak ingin tau tentang dirinya, tentang urusannya dan sebagainya, sehingga Aditya merasa sedikit sedih.

Nisa sebenarnya ingin bertanya kemana Aditya akan pergi, tapi dia tak berani karna merasa itu bukanlah haknya, jadi dia menyimpan pertanyaannya itu.

Saat pulang kantor.. para penguntit itu telah memasang mata mereka baik-baik, kali ini mereka tak hanya fokus pada mobil Aditya, tapi pada setiap orang yang keluar dari gedung itu. Mereka melihat target mereka yang berjalan dengan seorang wanita, sementara mobil laki -laki tadi masih berada ditempatnya. Mereka membuntuti mobil itu hingga masuk ke sebuah apartemen yang tidak begitu jauh dari kantor tersebut.

mereka menunggu beberapa saat, sampai benar-benar yakin, bahwa itu adalah tempat tinggal target mereka.

Tak lama kemudian, mereka melihat mobil yang membawa target keluar, tapi mereka tak bisa mengetahui siapa saja di dalamnya, akhirnya mereka membuntuti mobil itu sampai kerumahnya, dan melihat hanya teman target mereka yang turun dari mobil tersebut. Akhir nya mereka menyimpulkan kalau apartemen tadi tempat tinggal targetnya.

Mereka segera memberi tau Andra informasi ini, senyum pria itu mengembang, dia dapat melakukan rencananya untuk mendapatkan Nisa kembali sebentar lagi....