"Apa aku akan bereinkarnasi lagi? Kalau iya, aku akan baca baik-baik surat kontraknya!"
Kimansu berada di ruang gelap. Dia merasakan tubuhnya lebih ringan dan terombang ambing. Dia mencari pintu kematian untuk segera memberi dewa sialan itu pelajaran.
Tapi sayangnya ...
BINK!
[Immortality, Activated]
"Hei, sampai kapan matamu terpejam? Buka matamu dan lihatlah sekelilingmu!"
"Tahi tidak punya mata! Ah, terserahlah!"
Kimansu membuka matanya. Dia baru sadar bahwa dirinya saat ini adalah serpihan tahi di kaki kuda yang sedang berlari.
"Huh? Aku tidak mati?"
"Sejak awal kamu adalah benda mati. Kamu immortal. Tidak ada yang bisa membunuhmu."
Kimansu tertegun. Di kaki kuda itu dia bisa melihat pertempuran seru antara dua pasukan knight yang saling menyerbu. Dia melihat satu-persatu knight itu berguguran setelah saling menusuk menggunakan lance.
Ternyata, tidak bisa mati itu ada baiknya juga.
"Kamu mau tahu kekuatan istimewa apalagi yang kamu punya?"
"Iya. Jelaskan, Tuan Dewa." Kimansu mulai ramah.
"Konsentrasilah, Anak muda. Rasakan potongan tubuhmu yang lain. Kamu akan menyadari bahwa jadi tahi itu enak sekali."
Kimansu menurut. Dia melakukannya dan langsung mengalami sesuatu yang mengejutkan.
BINK!
[Networking, Activated]
"Woooo!!! Kereeennn!!!"
Tidak salah lagi. Dia bisa memindahkan kesadaran ke potongan tubuhnya yang berceceran. Dia bisa menjadi potongan terbesar di tempat semula, sampai cipratan kecil yang terbawa angin. Dia bisa berpindah-pindah kesadaran sesuka hatinya. Kimansu merasakan kebebasan melihat pertempuran itu dari berbagai sudut pandang.
"Ini seperti nonton film 3D, atau main game RTS!"
"Bagaimana? Menyenangkan? Aku masih punya hadiah yang pasti sangat kamu inginkan."
"Apa, Dewa yang agung? Apa aku akan jadi manusia lagi?" Kimansu mulai menjilat.
"Tepat sekali."
Kimansu terharu. Ternyata dewa tidaklah sekejam yang dia pikirkan.
"Bagaimana caranya, Sang Dewa yang agung?"
Sang dewa pun dengan bijak menjelaskan.
"Kamu bukan hanya immortal. Kamu juga bisa berevolusi—
"Woaa! Keren!! Apa aku akan jadi tahi super? Super saiya?"
"Jangan menyela dulu. Kamu akan mengumpulkan experience point dari pengalamanmu sebagai tahi. Dan point itu akan menentukan evolusimu jika nilainya sudah cukup. Coba cek statusmu. Sering baca novel isekai, bukan?"
Kimansu langsung paham harus melakukan apa.
"Baiklah, buka status!"
Di depan matanya, munculah kotak-kotak seperti di game RPG.
[Kimansu - Horsedung Hero
[Level : 1, Exp: 2, HP: unlimited, MP: Unlimited]
[Passive Skill: Immortal]
[Active Skill: DungEyes, DungEars, Networking]
"Kweeereeeennn!!!"
Kimansu tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Dia melihat di layar status itu terdapat angka-angka, tulisan-tulisan dan bagan evolusi yang mirip gambar akar tanaman. Dia bisa memilih kemana arah evolusinya, juga bisa berubah selama exp. point-nya cukup.
Di posisinya sekarang, dia memiliki dua pilihan yang nampak seperti simbol aneh. Dia melihat dari mana saja point evolusi itu bisa dia dapatkan, juga terdapat misi-misi seperti di game betulan.
Dia membaca misi pertamanya yang ternyata sangat mudah.
[Quest 1: Amati dunia di sekitarmu. Semakin banyak yang kamu lihat, dengar, dan temukan, semakin cepat quest ini selesai. Reward: 50 XP. Difficulty: G.]
"Ku—kuk—kuk—kuwereeeenn!!!"