Yuna masih menatap kepergian Nikolas sampai benar-benar menghilang dari pandangannya, tapi ketika dia ingin melangkah meninggalkan tempat itu matanya tiba-tiba tertuju pada sebuah kacamata yang tergeletak di tanah.
Yuna lalu mengambilnya sembari mengingat-ingat siapa pemilik kaca mata itu. Dia lalu melangkah kembali menuju kamarnya dengan membawa benda itu turut bersamanya. Sesampainya di kamar, ia lalu merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata. Kaca mata itu dia simpan begitu saja di atas meja. Tapi dia tiba-tiba membuka mata dan langsung mengambil kacamata itu. Bibirnya tersenyum sambil terus menatap benda yang ada di tangannya itu.
"Kaca mata ini pasti milik paman itu dan aku yakin dia akan kembali untuk mencarinya lagi." Gumannya lalu mencium kaca mata itu lalu kembali memejamkan mata sambil memegangi benda itu. Hatinya senang karena dia mempunyai kesempatan untuk bertemu sang paman bermata biru itu.