Dengan langkah lesu Kinan masuk ke kamar mandi, lama dia mengguyur tubuhnya di bawah shower. Air hangat yang menyentuh permukaan kulit dan mengalir ke seluruh tubuhnya membuatnya sedikit rileks. Kepenatan pikirannya perlahan mengurai membuat tubuhnya terasa segar.
Tapi tetap saja pikiran kalut yang membebaninya seakan melekat erat mengikat perasaan tenangnya sehingga dia terus saja merasa gelisah. Kenyataan bahwa dia akan menjadi tawanan pria jahat itu untuk seumur hidupnya bagaikan racun yang membunuh semua rasa bahagia di dalam hatinya sehingga yang tersisa hanyalah penderitaan yang pada akhirnya akan membunuhnya secara perlahan.