"Meena, nikahi juga diriku. Aku rela menjadi yang kedua." Ucap Vivian sambil terus memeluk Meena. Meena tentu saja terkejut mendengar ucapan tiba-tiba Vivian. Dia lalu berusaha melepas pelukan Vivian yang seakan melekat di tubuhnya. Dia menatap Vivian dengan tatapan tidak percaya.
Bagaimana bisa gadis yang ada di hadapannya ini berkata hal yang tidak masuk akal itu. Niatnya hanya ingin membantu sepupunya itu atas permintaan sang kekasih menjadi tidak ikhlas lagi. Meena rasanya ingin meninggalkan Vivian saat itu juga saking kesalnya. Sedangkan Ayah dan ibu Vivian hanya bisa saling pandang. Mereka seakan sudah kehilangan muka di depan Meena.
Meskipun Meena adalah keponakannya sendiri, putra dari saudaranya tapi tetap saja Vivian adalah putrinya. Dan putrinya ini telah dengan tanpa rasa malu menawarkan diri untuk dinikahi seorang pria yang bahkan tidak mencintainya. Sungguh Vivian telah benar-benar menghancurkan harga dirinya.