Flash back
Vivian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ingin rasanya dia menabrakkan dirinya saja dan mati sehingga perasaan sakit dan malu yang menghantuinya hilang bersama nyawanya.
Mobilnya melaju membelah jalan yang sunyi, tidak ada satu pun kendaraan yang terlihat. Jalanan yang dilaluinya sunyi dan kosong. Seakan mewakili perasaannya saat ini. Hatinya merasa sakit, malu dan harga dirinya hilang tak berbekas . Jiwanya frustrasi.
"AKHHHHHH...!!!" Teriaknya sambil menghantam setir yang ada di tangannya. Tangannya menggenggam erat setir sambil terus mengemudi dengan kecepatan tinggi.
"Aku akan memaksamu menikahiku, apa pun caranya. Rencanaku sudah hampir sempurna, tinggal selangkah lagi. Jika aki tidak berhasil kali ini, tidak akan ada lagi yang tersisa. Meena, kau harus menikahiku." Gumannya dengan mata berkilat.