"Ha..halo, George sedang tidur, Bu." Ucap Alesha ragu-ragu. Dia sungguh tidak ingin berbicara lama-lama. Terserah jika mertuanya akan memakinya lagi, toh dia tidak terlihat juga. Kalau nanti makiannya sudah keterlaluan, Alesha tinggal mematikan ponselnya saja. Dan sudah pasti rencana kepulangannya ke istana akan di tunda lagi.
"Kaukah itu Alesha?" Alesha sedikit terkejut saat untuk pertama kalinya mertuanya menyebut namanya.
"Iya, Bu. Saya Alesha." Jawabnya dengan dada berdebar.
"Oh, Alesha. Kebetulan sekali, sebenarnya aku menghubungi George karena ingin berbicara denganmu. Hal ini mungkin tidak etis dibicarakan melalui telepon, tapi kita dibatasi jarak yang sangat jauh untuk bertemu sekarang. Jadi tidak apa kalau aku membicarakannya denganmu sekarang saja." Ucapnya dengan nada serius.
Alesha sudah semakin tegang, entah hal apa yang mertuanya itu akan sampaikan padanya. Dia sudah pasrah.
"Hal apa itu, Bu?" tanya Alesha setenang mungkin.