Lady Kate dengan cepat kembali ke pembaringan dan duduk di tepi kasur. Saat pintu terbuka, masuklah seorang gadis belia dengan senyum ramahnya.
Gadis itu berumur sekitar 15 tahun, Lady Kate bisa bernapas lega karena yang mengunjunginya bukanlah preman yang Silvia sewa untuk mengawasinya. Gadis ini yang selalu membawakannya makanan dan pakaian ganti serta selimut. Dia juga rutin mengunjungi Kate dan mengajaknya bermain. Sehingga Kate tidak merasa kesepian.
Terkurung di tempat ini dan bertemu dengan gadis baik ini menyadarkan Kate bahwa semua kemewahan yang dirasakannya tidak pernah benar-benar membuatnya bahagia sepenuhnya, selalu saja ada ambisi dan keinginan yang dia harus dapatkan dan itu berlangsung terus menerus. Sehingga rasa syukur dan puas tidak pernah dia rasakan.
"Selamat siang bibi, saya bawakan makan siangnya." Ucap sang gadis, sambil melangkah menghampiri Kate.