"Alesha..hentikan..!!!" Ucap George lagi, kali ini dia meraih pinggang Alesha dan membawanya masuk ke kamar, meninggalkan Alesha yang masih terbakar emosi, menutup pintu dari luar dan menguncinya. Jelas saja Alesha semakin tersulut emosi dan berteriak meminta pintu di buka. Tapi George sama sekali tidak mendengarkannya.
"Apa kau tidak apa-apa? Kau bisa berjalan kan? Maafkan tingkah istriku. Mari kubantu" Ucap George sambil membantu Lolita berjalan ke kursi yang berada tidak jauh dari tempat mereka.
"Pipiku sakit, George. Aku juga merasa kalau harga diriku sudah tidak ada. Istrimu benar, seharusnya aku menyusulmu sampai ke mari. Tapi, aku hanya panik dan tidak berpikir panjang lagi setelah mendengar kalau yang mulia raja terkena musibah." Lolita dengan cerdiknya memberi alasan sehingga George semakin merasa bersalah atas tingkah Alesha yang agresif tadi.