Air mata Alesha tertumpah bagai air hujan deras yang mengguyur bumi, betapa sakit rasanya melihat gambar isi amplop itu. Dia berusaha untuk tidak percaya dengan apa yang di lihatnya dengan beberapa kali mengucek matanya, memastikan kalau penglihatannya salah.
Tapi setiap kali dia mengarahkan pandangannya ke gambar itu, terlihat jelas kalau pria yang sedang memeluk hangat seorang wanita yang ada di dalam foto itu adalah George, Dia George yang sama yang di nikahinya beberapa waktu lalu. George, suaminya.
Semakin Alesha melihat gambar itu, hatinya semakin sakit dan sesak. Air matanya pun tidak berhenti mengalir membasahi pipinya.
"Apa benar George, kau sudah menghianatiku?" dengan bibir bergetar Alesha berguman lirih. Dia merasa tidak berdaya sekarang, dengan upanya untuk mencuri hati sang mertua dan meyakinkannya jika hanya dialah yang layak dan pantas mendampingi George. Namun, nyatanya sekarang, dia tidak punya kuasa lagi.