Alesha sayang, udah nangisnya." Bujuk George sambil membelai punggung Alesha dengan lembut.
"Kamu tidak sayang padaku lagi, hik.. padahal aku hanya mau nambah, hik... Kamu jahat. Huaa.." Tangisan Alesha malah semakin keras. George menjadi panik juga.
"Iya sayang udah dong nangisnya, baiklah aku minta maaf. Aku..aku akan panggil koki sekarang ya. Tunggu sebentar." Ucapnya berusaha membujuk istrinya lalu menekan tombol yang ada di dekat pembaringan. Dia kembali mendekap Alesha sampai tangisnya hilang. Tidak lama Alesha benar-benar terdiam. Hanya desah napas halusnya saja yang terdengar. Rupanya dia tertidur kekenyangan.
Terdengar ketukan lembut dari luar kabin sebelum pintu terbuka. Seorang pria bertubuh tinggi berpakaian koki masuk dan menunduk hormat.
"Kamu tolong buatkan hidangan seperti tadi lagi, putri Alesha tampaknya sangat menyukai masakanmu." Ucap George