Vivian kesal mendengar ucapan membosankan Meena, dia sama sekali tidak ada minat untuk ikut ujian atau apa pun itu namanya. Satu hal yang menjadi tujuannya adalah hanya ingin dekat dengan Meena itu saja. Tapi sialnya, usahanya hari ini nampaknya harus gagal.
"Tapi sepupu ak..." Meena menatapnya tajam ketika dirinya berusaha mencari alasan untuk tetap tinggal.
"Berangkat lah sekarang Vivian, jangan biarkan dosen menunggumu lebih lama"
Dengan muka kusut Vivian melangkah dengan berat hati menuju pintu keluar.
"Aku akan kembali setelah kuliah, sepupu. Tunggu aku."
Meena menghela napas lega, semakin lama dia jadi semakin tidak nyaman dengan keberadaan Vivian di sekitarnya. Sepupunya itu sepertinya punya niat lain, tapi entah lah Meena masih menduga-duga. Tidak berapa lama. dia menutup laptopnya dan menuju sofa lalu merebahkan tubuhnya. Matanya terpejam seakan meresapi pikirannya sendiri.