Di pagi hari yang cerah, YURIKA sedang melakukan rutinitas nya sehari harinya sebagai ibu rumah tangga. Baru saja dia mengantar kedua putrinya yang cantik cantik ke sekolah, sekarang dia menyibukan dirinya lagi dengan membersihkan rumah, cuci piring, cuci baju, masak makanan kesukaan suami dan anak anak nya. 3 jam dia menyelesaikan pekerjaan itu semua..... setelah itu dia pun berehat sebentar.. dan tiba tiba teringat dia akan pekerjaan nya yang belum dia selesaikan..... menyiram bunga bunga kesayangannya. Dia pun beranjak keluar, dan langsung mulai menyiram bunga bunga yang cantik dan indah itu, sambil sesekali melihat ke jalan sembari tersenyum kepada orang orang yang lewat. Mereka adalah tetangga nya yang baik hati yang senantiasa memberikan bantuan dikala dia sedang susah... kadang dia menyapa mereka dan berbincang sebentar..... ada anak anak remaja yang lewat, " senangnya melihat mereka yang masih muda" katanya dalam hati. Ditutup nya air, di darat kan nya pantatnya k kursi yang ada di halaman yang memang sengaja di letakan disana untuk berehat sebentar sambil menikmati pemandangan alam...dan pikiran nya pun melayang.....
Dulu semasa SMA...Di tahun ajaran baru..... tahun pertama Yurika duduk di bangku SMA....
lonceng berbunyi, murid murid baru di himbau tuk berbaris mendengar pengarahan kepala sekolah, sekaligus pembagian kelas... nama nama murid di sebut satu persatu, nama yang disebut di harapkan tuk maju dan membentuk barisan baru. Tidak berapa lama nama Yurika pun di sebut, Yurika pun bergegas keluar dari barisan dan dia tak sengaja menubruk lengan seorang siswa, Yurika berpaling sebentar lalu melangkah keluar.
Ternyata banyak teman se SMP nya yang masuk ke sekolah itu juga. Memang sekolah ini lumayan terkenal juga, jadi tidak perlu heran banyak teman lama yg mendaftar di sekolah itu. Pembagian kelas pun selesai, anak anak di persilahkan tuk masuk ke kelas masing masing. Tapi tak ayal kelas yang Yurika tempati menjadi kepenuhan. Guru yang bertugas membagi kelas pun datang, "anak anak kenapa kelas ini penuh, kan sudah bapak bagi kelas kalian. Yang bukan dikelas ini diharapkan keluar". Tapi tak satu pun murid murid yang bergeming dari tempat duduk nya. "Baiklah kalau begitu, bapak ulang lagi pembagian kelas nya, yang saya panggil harap berdiri dan pindah ke kelas sebelah" kata guru tersebut sambil meperhatikan kertas nya.... "Charles, Handyono, Iwanto, Kevin, Sucipto, Dona, Lyli, Hanna, Hanny, Yurika. kalian ber 10 pindah ke kelas sebelah". SEtelah mendengar namanya disebut Yurika dan teman teman nya pu keluar dari ruangan itu dan masuk ke ruangan sebelah. Di ruangan itu kekurangan 1 meja, Yurika dan Hanny tidak mendapatkan tempat duduk, wali kelasnya yang bernama Zhanilia meminta siswa cowok untuk pergi mengambilnya, Kevin dan Handyono lah yang mengambilnya....
Selama pelajaran berlangsung di hari pertama itu Yurika merasa di tatapi terus, karena takut dikatai kegeeran maka dia pun mendiami saja.... dia pun terlihat berbincang bincang sama Hanny teman sebangkunya. "Yu, lihat dulu sebelah kirimu" kata Hanny. "mang ada apa" jawab Yurika sambil menoleh ke kiri, kelihatan Handyono dan gengnya melihat ke arah mereka dan beberapa senior cowok yang melewati kelas mereka sambil melihat ke kelas mereka. Yurika buru buru membalikan wajahnya dan menatap Hanny yang senyam senyum, "mereka yang menyuruhku supaya kamu menoleh ke mereka. Sepertinya salah satu dari mereka naksir tuh sama kamu" goda Hanny. "apa sih, kenal aja gak" jawab Yurika malu. emang Yurika orangnya polos belum pernah berteman dengan cowok. dulu waktu di SD-SMP dia pernah di jodoh jodohin sama teman semasa kecilnya yang kebetulan menjadi tetangga nya, Jimin sehingga dia menjadi malu.. dan menghindari Jimin, mereka jadi jarang berbicara satu sama lain. Dan kini mereka masih 1 sekolah di sekolah baru ini..... Jimin siswa terpintar di sekolahnya dulu, jadi mungkin disekolah baru ini dia pun berprestasi lagi dan pastinya menjadi bintang bagi anak anak cewek lain nya..... Yurika pun bertekad mengubah cara belajarnya, dia ingin berprestasi di sekolah barunya ini, jadi hal hal yang tidak penting mau dikesampingkan nya....
Tapi ternyata di sekolah barunya ini pun gosip tentang dia mulai berkembang..... setelah beberapa bulan bersekolah, teman teman se geng nya dulu memulai gosip antara Yurika dengan jimin sampai guru guru pun tahu.
Yurika menanggapi gosip gosip itu dengan dibawa bercanda saja. Dia juga tak tahu apakah Jimin mendengarkan gosip gosip itu atau tidak, soalnya mereka tidak sekelas. Tapi 1 yang pasti di sekolah yang baru ini Yurika dan Jimin bisa dibilang sama sekali tidak berbicara (seperti saling tidak kenal).... jadi Yurika bisa bernapas lega, sambil menanggapi nya dengan bercanda saja. Tapi yang membuat Yurika tak berkutik adalah gosip barunya dengan Handyono, teman yang barusan dia kenal namanya di sekolah itu. Ntah asal mulanya dari mana Yurika pun tidak tahu, tiba tiba saja mereka sudah di gosipin menjadi pasangan 😄, berbicara saja tidak cuma kenal nama saja.
Memang beberapa bulan terakhir, Yurika merasa diperhatiin sama Handyono, dikelas, waktu istirahat, selama ujian. Ada suatu hari, ketika istirahat Yurika memergoki Handyono duduk di kursi Yurika mengutak atik buku nya, sedangakan Kevin berdiri di sebelahnya, Kevin tahu bahwasannya Yurika melihat kegiatan mereka dan mengatakan nya kepada Handyono, lalu mereka keluar. Selang beberapa hari Yurika baru menemukan sebuah tulisan " Yurika, i love you" di buku matematikanya. "lo sapa yang tulis itu, yu?" tanya Hanny. " ntah la. saya pun tak tau" balas Yurika. "mang lu tau tulisan sapa nih, Han?" lanjut yurika sambil mencatat pelajaran, pikiran nya terganggu dengan tulisan itu. "gak tau, yu". jawab Hanny. Sewaktu istirahat Hanny pun menanyai Donna, Lyli, dan Hanna. Tapi mereka pun tak tau, Hanna menganjurkan tuk menanyai seisi kelas, tapi Yurika menolak, sehingga tulisan itu pun gak di bahas lagi dan sampai sekarang Yurika tidak tahu sapa yang diam diam menyukainya.
Di tahun ke dua, gosip gosip pun makin gencar di kelas Yurika. Handyono adalah anak yang badung, tidak fokus ke pelajaran, datang ke sekolah cuma membawa 1 buah buku saja, tidak mencatat, mereka segeng sering dihukum walikelas, untunglah salah satu dari mereka ada yang pintar jadi pelajaran nya agak terbantu. Tapi walaupun begitu dia termasuk anak yang baik, dia berpakaian rapi, tidak merokok maupun memakai obat obatan seperti anak anak yang lain. Pernah sewaktu ujian Yurika di pindahkan ke bangku dibelakang Handyono, Handyono bukannya mengerjakan soalnya dia malah balik ke belakang menatap Yurika sambil sesekali bicara dengan Kevin teman sebangkunya, dan kevin pun berbalik ke belakang menatap Yurika juga. Yurika yang menyadari di tatap terus menerus menjadi bingung dan penasaran, "apa yang mereka bicarakan. apa ada yang aneh dengan ku" kata Yurika dalam hati sambil memeriksa baju dan wajah nya, tapi tidak ada yang salah.
Di kelas Yurika menjadi kasir, tiap minggu tugasnya mengutip uang tabungan siswa siswi dikelasnya. Baginya yang paling susah ubtuk dikutipin uangnya adalah Handyono. Asal Yurika mau nagih Handyono pura pura gak dengar, dan teman teman nya mulai menggoda mereka, wajah Yurika memerah langsung, akhirnya tidak jadi kutip, dia menyuruh Hanny untuk membantunya kutip, hal hal yang berkaitan dengan Handyono, Hanny lah yang turun tangan.
Suatu hari sewaktu istirahat, Jimin datang mencari ku. "Yu, kelas kalian ada dapat kisi kisi pelajaran Geografi gak? pinjam dong". katanya sembari menghampiriku, tapi langkahnya terhenti, Handyono pindah duduk disebelah ku. Perasaan ku mengatakan mungkin Jimin melihat nya dan apakah dia tau gosip antara kami, kalau Handyono sudah tahu teman teman se geng ku menjodohkan aku dengan Jimin juga dulu. "Tidak ada, mang kenapa?" jawab Yurika. "Yah soalnya aku dengar guru GEOGRAFI ada bagi kisi kisi ke kelas lain, jadi aku pikir kelas kalian ada dapat. y sudah la" dia pun berlalu pergi meninggalkan kami. Lonceng pun berbunyi, kami pun segera menuju ke kelas, yah ini hari ke 3 ujian semester.
Setelah kejadian itu, Handyono pun jadi lebih gencar gangguan nya. Setiap Hanny pindah ke kursi teman lain nya dia pasti pindah ke kursi Yurika, dengan alasan tidak kelihatan kalau di belakang. Dia mengajak Yurika berbicara tapi cuma di jawab sepatah kata. "lihat sini dulu, Yu" kata Handyono. "mang ada apa" jawab Yurika tidak tenang sambil menoleh ke sebelah. Handyono tersenyum, wajah Yurika menjadi tambah merah, "kok wajah mu jadi seperti tomat" ledek Handyono. Yurika langsung memalingkan wajah nya tidak berani melihat Handyono. "Cie... cie... cie.... gak tahan nih lihatnya, mesraaa.....nya" ledek Hanna sambil cekikikan, yang diikuti oleh Lyli "iya nih kalau mau mesra mesra jangan di depan kita kita dong, buat orang cembokur saja", mereka berdua emang duduk di belakang Yurika, jadi mereka dengan jelas melihat situasi yang terjadi saat ini.
"yah kalian yang pergi lo" balas Handyono sambil mengubah posisi duduk nya menghadap Yurika.
"bah, enak aja kita yang pergi, yah kamu dong yang pergi" Hanna menimpali.
"Yu, ada apa tuh di hidungmu". lanjut Handyono, "mana ada apa apa" jawab Yurika sambil menelusuri setiap inci wajah nya dengan jari jarinya yang panjang dan bersih.
"Ada lo, Yu. Sini biar aku bersihin" Handyono mengangkat tangan nya hendak membantu Yurika membersihkan wajahnya, Yurika melihat ke arah Handyono , "tidak usah aku suruh Hanna aja, Han mang ada sesuatu di hidungku?" tanya nya kepada Hanna. "
"gak ada kok , Yu" jawab Hanna sambil ketawa, dia tahu bahwasanya Handyono mengerjai Yurika. "Ada yu. Sudah sini biar aku saja" Kata Handyono yang langSung menjulurkan tangan nya ke hidung Yurika dan mencubitnya, "ish, apaan sih kamu. sakit tau" kata Yurika pura pura marah dan wajah nya pun menjadi tambah merah. Sebenarnya dia terkejut, ada suatu perasaan yang tidak bisa digambarkan .... apa itu? belum pernah ada cowok yang menyentuhnya selain keluarganya, Jimin saja yang begitu dekat dengan nya dulu tidak pernah menyentuh tangan maupun hidung nya. Hanna dan Lyli yang melihatnya pun ketawa, "jangan lah kau ganggu teman kami ini. Kalau emang mau yah langsung to the point ja" Lyli mencoba meredakan suasana hati Yurika dengan candaan nya. Dan mereka semua pun tertawa.
Hari hari pun berlalu dengan kejadian yang kurang lebih hampir sama. Gosip mereka pun terdengar sampai ketelinga guru Ekonomi. Sewaktu pelajaran ekonomi, Yurika ketauan lagi berbicara dengan Sucipto teman Handyono, guru pun langsung meledek nya "wah berani sekali y kamu selingkuh di depan suami mu.... jangan membangunkan macan yang lagi tidur dibelakang", semua murid pun tertawa mendengar candaan guru tersebut. Disaat Yurika dan Kevin di suruh ke depan mengerjakan soal, dia juga candain yurika "Kevin hapus juga la bagian istri teman mu itu, tapi ingat jangan pagar makan tanaman y".... Dalam 2 tahun ini Yurika memang menjadi pusat perhatian guru guru yang mengajar mereka. Dia berprestasi dikelasnya berturut turut, dan pandai bersosialisasi dengan guru guru, di ledekin juga gak marah karena dia tahu itu cuma bercandaan saja..... jadi dia lumayan dekat dengan semua guru...
Tapi ada satu yang diingat Yurika yaitu sewaktu guru ekonomi itu mengatakan sesuatu di depan semua murid dikelas termasuk Handyono juga mendengar, "mang kamu suka dia? apa yang kamu suka dari dia? orang nya aja badung gitu. bagus sama Jimin aja". " gak kok. siapa pula yang bilang suka sama dia" balas Yurika. "benar kamu gak suka dia? buktikan klo gitu. coba lihat ke belakang, lihat dia. klo mang gak suka dia." tantang guru itu. Yurika terkejut, sedangkan sekelas sudah ricuh, dia merasa kepanasan. Yurika melirik sebentar ke belakang habis itu menatap gurunya lekat lekat dengan expresi marah sedangkan tangan nya tidak bisa diam, "Haruskah aku lihat kebelakang. lalu untuk apa aku mengikuti perkataan guru itu, bukan nya terserah aku mau lihat atau tidak" pikirnya dalam hati. Sedangkan Hanny dan yang lain nya menyuruhnya untuk lihat kebelakang. Tapi Yurika bersikukuh tidak mau melakukan perintah guru tersebut. dan pelajaran hari itu pun berakhir begitu saja.
Pernah sekali sewaktu lonceng tanda jam pelajaran telah usai, murid murid pun berhamburan keluar untuk pulang sekolah, Yurika hendak beranjak dari tempat duduknya, tiba tiba saja Handyono mencegatnya dan duduk di meja Yurika, mereka berhadapan. "jangan pulang dulu ada yang mau aku bicarakan" kata Handyono sambil meletakan kakinya yang panjang di kursi agar Yurika tidak bisa keluar. "Mang mau bicara apa? aku udah mau pulang. tuh Hanny sudah menunggu ku" jawab Yurika, dalam hatinya ada sedikit rasa takut karena belum pernah mengalami nya