Hanny masuk melihat apa yang terjadi kemudian keluar lagi. Teman yang lain pada ketawa ketiwi, dan Charles pun masuk mendekati kami. "Ada apa nih?" tanya nya. "nah kebetulan lu masuk, udah lu jadi saksi kami y" kata Handyono serius sembari menatap Yurika dalam dalam. Yurika yang salah tingkah dan sedikit ketakutan mulai berpikir, "gimana nih apa yg harus aku lakukan," katanya dlm hati, dia gak berani menatap Handyono dan mencari cara untuk keluar dari sana. Digesernya meja supaya agak terbuka dan berpikir mau meloloskan diri dari sebelah kiri, tapi dengan sigap Handyono menahan meja seolah tahu apa yang akan dilakukan Yurika. "Dengarkan dulu, aku mau bicara,..." kata Handyono tanpa melanjutkan pembicaraannya, "iya mau bicara apa y cepatan dong, aku udah mau pulang" balas Yurika, di pikiran nya Handyono mau ledekin dia lagi, ngeganggu dia lagi.
"Yurika mana?" tiba tiba Jimin masuk dan bertanya kepada Hanny. "tuh disana" balas Hanny sambil menunjuk ke arah Yurika. Jimin melihat ke arah Yurika dan tercengang sebentar, "oh.... lagi sibuk y? tapi gimana ada rapat osis lo nih tiba tiba, bisa ikut Yu?" lanjut dia dengan nada datar. Sewaktu naik ke kelas II Yurika di tawarin masuk OSIS, yang dimana Jimin menjadi Ketuanya, sehingga membuat mereka berdua menjadi agak dekat lagi..... teman teman menambah kan gosip lagi menjadi cinta segitiga. Mungkin gara gara itu yang membuat Handyono mempercepat serangan nya.....
Handyono melihat ke arah Yurika, menanti tindakan Yurika selanjutnya.... "semoga dia tidak pergi" doanya dalam hati. Yurika menatap Handyono sebentar dan bertanya "jadi gimana? lu mau bicara apa? kalau mang gak ada yang mau di bicarain aku mau ke rapat". Handyono tidak bisa berkata apa apa. Dia pun menurunkan kakinya membiarkan Yurika lewat. Yurika pun keluar mengikuti Jimin yang melihat ke arah Handyono sebentar seperti orang bingung. "ayo Min" ajak Yurika, "ha? oh y... ayo". Mereka pun berlalu meninggalkan Handyono dan Charles di kelas. "eh, Hanny kamu gak usah tunggu aku deh ntar takut kesorean, kasihan kamu. Lu bareng Hanna ja, ntar w pulang sendiri" Yurika melambaikan tangan ke Hanny, dan dibalas Hanny dengan anggukan.
"Mang kenapa tadi?" tanya Jimin ketika sampai di ruang rapat. "ah, gak kenapa kenapa la Min" elak Yurika. Sesaat kemudian rapat pun dimulai. selama rapat Yurika tidak bisa fokus, pikiran nya melayang ke kejadian tadi, dia masih tetap penasaran apa yang mau di bicarakan Handyono. Serius kah dia? atau cuma untuk ledekin dia?
Handyono yang terdiam setelah kepergian Yurika, diajak pulang sama Charles. Sebenarnya Yurika ada sedikit berharap Handyono akan menunggunya untuk melanjutkan pembicaraan tadi, tapi ternyata tidak.
Keesokan harinya, tidak ada yang mengungkit kejadian semalam. Handyono juga tidak berusaha untuk melanjutkan pembicaran mereka semalam, kelakuan nya sama seperti biasanya, seperti tidak terjadi apa apa. Dan itu berlanjut sampai mereka naik kelas. Sampai sekarang Yurika pun tidak tahu apa yang mau dibicarakan Handyono semalam.
Di tahun ke 3 nya Yurika berpisah kelas dengan mereka, Yurika masuk ke kelas MAFIA, sedangkan Hanny dan lain nya masuk ke kelas EKONOMI, begitu juga dengan Handyono se-geng.
Tapi Yurika yang susah bergaul dengan orang itu, merasa tidak nyaman di kelas itu tanpa teman nya, walaupun Jimin sekelas dengan nya, jadi setiap jam istirahat dia pergi ke kelas EKONOMI mencari teman se geng nya. Demikian lah kegiatan nya selama setahun di kelas MAFIA. Walaupun tidak sekelas Lagi Handyono tetap bisa meledeknya juga.
Ketika Yurika merasa sakit, dia ke kelas EKONOMI mencari Hanny. Dan tidur sebentar disana. Kebetulan Handyono yang lewat melihat Yurika ada di kelas mereka. Dia pun mengajak teman temanya untuk masuk ke kelas. Melihat Handyono datang Donna pun berkata "Han, lihat Yurika sakit. kasih minum obat dulu" dengan nada bercanda. Yurika yang terkejut segera bangun dari tidurnya, tapi ternyata tangan Handyono lebih cepat dan menempel di dahinya. Itulah kedua kalinya Handyono menyentuhnya. "cie.... cie....cie...." ledek mereka. Yurika yang malu segera pergi kelas nya sendiri. Melihat keadaan Yurika, Jimin tahu pasti telah terjadi sesuatu tapi dia tidak berani bertanya. Sekarang Jimin berpacaran dengan Shanty, jadi dia harus menjaga jarak dengan Yurika. Shanty pernah mengajak Yurika untuk mensurvei universitas, itu pun Jimin yang menyuruh Shanty tuk mengajaknya, karena Yurika juga mendapat beasiswa. Tapi Yurika menolak "gak deh Shan, aku gak jadi kuliah, mau bantu orang tua ja" jawaban Yurika.
Di ujian akhir Yurika dan Handyono seolah dipertemukan takdir, mereka duduk bersebelahan. Karena guru tahu Handyono lemah dalam pelajaran, maka meja Yurika lah yang menjadi perhatian guru, Yurika dijaga ketat. Itulah akhir dari kisah SMA Yurika yang masih dikenang nya sampai sekarang. Yang menjadi memori indah dalam hidupnya..... setelah tamat sekolah Yurika sama sekali tidak pernah bertemu Handyono.
Dari Hanny lah dia mendapat berita tentang Handyono. Ternyata setelah tamat beberapa tahun Handyono pun merrid dan sudah memiliki 2 anak. Yurika terguncang sedikit. "Jadi selama 3 tahun itu PDKT - PDKT yang dia lakuin ternyata bohong? ternyata dia benar benar hanya mau ledekin aku, gangguan aku, dia tidak memiliki perasaan terhadapku seperti yang dibicarakan teman2... untung saja aku tidak terpengaruh kalau tidak mungkin saya akan sakit hati" pikir Yurika dalam hati, tanpa sadar air mata pun mengalir, rasanya sakit.
Tepat setelah itu Yurika bertemu dengan Alexander, suaminya yang bekerja di perusahaan sebelah perusahaan tempat Yurika berkerja.