Semakin Hari Franklin mulai menunjukkan perhatian lebih kepada Shella. Mulai dari mengantar dan menjemput Shella, Franklin selalu menjadi orang yang senantiasa berdiri di samping Shella. Mengirimkan hadiah-hadiah kecil yang setidaknya bisa membuat Shella sedikit tersenyum. Hari demi hari berlalu Shella semakin diam dan jarang berbicara bahkan saat bersama sahabat nya. Shella seolah sedang tidak bersama mereka.
****************
Pagi ini Shella sedang menyiram tanaman di halaman rumahnya. Tak lama seorang kurir penghantar barang datang dan menyerahkan Sebuket bunga mawar merah yang sangat indah ke tangan Shella.
Bunga dari Franklin di pagi hari yang cerah. Shella menghirup aroma bunga mawar merah tersebut dan sedikit ada senyuman di wajahnya.
" Mau sampai kapan dia akan begini. Shella menggelengkan kepalanya dan berjalan masuk meletakkan buket bunga di atas meja.
Tak lama sebuah pesan masuk ke ponselnya
" Selamat Pagi cinta... Apa kau sudah tersenyum pagi ini. Bagaimana bunga yang aku kirimkan apakah bisa mengobati sedikit luka di hati mu. Tersenyum lah dan aku akan sangat bahagia. Oh ya hari ini kebetulan aku sedang libur dan tidak bertugas di rumah sakit. Bagaimana kalau kita pergi nonton saja ?
" Terimakasih untuk mawar merahnya yang indah. Aku sangat bahagia. Untuk nonton sepertinya nanti dulu ya. Aku sedang menyelesaikan Bahan meeting besok, karena besok perusahaan kami akan kedatangan investor dari Jepang. Kata Shella membalas pesan Franklin.
" La... Waktu mu mulai berkurang dengan ku. Aku mulai berfikir bahwa kau sengaja menjauhkan diri dariku. I'm just want to make you happy. Forget all the pain that you have. ( Aku hanya ingin membuat mu bahagia. Melupakan semua rasa sakit yang ada.) Tapi sepertinya kau sendiri tidak ingin sembuh dari luka. Baiklah semoga akhir pekan mu menyenangkan. Jaga kesehatan Bye....
Pesan kekecewaan dari Franklin membuat Shella sedikit merasa bersalah. Ya memang tanpa di sadari Shella merasa dirinya sedikit menjaga jarak dengan Franklin. Padahal Franklin selalu setia dan mendukung Shella sepenuhnya. Sesuatu perbuatan yaang tidak adil bagi Franklin jika Shella menolak ajakannya kali ini. Beberapa hari belakangan meski di antar dan di jemput oleh Franklin tapi Shella tidak berkata apa-apa di sepanjang perjalanan dan hanya menjawab dengan singkat pertanyaan Franklin yang saat itu sesekali memecah keheningan.
Dengan rasa bersalah yang menghantui akhirnya Shella menelpon Franklin.
" Hallo .... Dalam beberapa detik Franklin sudah mengangkat panggilan dari Shella.
" Franklin... Aku rasa aku bisa pergi menonton dengan mu. Kebetulan sekertaris ku sudah menyelesaikan semua bahan meeting untuk besok. Jadi aku tidak punya kegiatan apa apa hari ini. Kata Shella.
" Benarkah....! Kau tidak sedang merasa bersalah karena pesan ku bukan... ?
" Tidak... Aku tidak. Aku hanya merasa bosan di rumah. Kata Shella.
" Baiklah aku akan bersiap satu jam lagi aku akan menjemputmu. Kata Franklin.
Satu jam kemudian
Shella langsung berjalan keluar kamar mengenakan jeans dan blouse berwarna pink, baju casual yang cukup cantik di tubuh nya yang langsing.
Di ruang tamu Franklin sedang duduk sembari membaca koran harian. Saat melihat Shella turun Franklin langsung menatap ke arah Shella. Matanya terpesona melihat kecantikan Shella meski dalam balutan baju biasa. Memang tidak bisa di pungkiri Aura Shella mampu menjerat hati setiap pria yang ada di dekat nya.
" Apa kita akan berangkat sekarang ? Tanya Shella menyadarkan Franklin.
Franklin langsung bergerak cepat mendekati Shella dan menarik tangan Shella.
" Tentu kita pergi sekarang. Kata Franklin dengan penuh semangat.
Setelah menempuh waktu 30 menit akhirnya mereka sampai di ruangan bioskop. Mereka menghabiskan waktu menonton film komedi. Sebenarnya Franklin tidak terlalu menyukai film Komedi tapi demi membuat Shella tertawa Franklin sengaja memilih film ini. Sesekali terlihat Shella tersenyum dan ikut tertawa ketika Adegan lucu mulai terpapar di layar. Franklin hanya menatap Shella dan tak sedikit pun berpaling darinya. Ketika Shella tertawa dia ikut tertawa, bahagia Franklin hanya saat ia bisa melihat Shella tertawa.
Sehabis menonton mereka memutuskan pergi ke restoran dan memesan makanan. Saat itu Shella kembali murung dan hanya mengaduk aduk makanannya tanpa mencicipi sedikit pun.
" La... kenapa ga dimakan ? Tanya Franklin.
" Gak... ini dimakan kok... Jawab Shella tersenyum.
Franklin menggenggam tangan Shella yang ada di atas meja sambil memperhatikan Shella yang melahap makanannya.
" Apa yang membuat mu sangat mencintai nya ? Tanya Franklin.
Sontak Shella tersedak dan langsung menarik tangannya. " Uhukkk... Uhukk....!
" Siapa ? Tanya Shella.
" Joe... Pria yang selalu kau cintai bahkan setelah dia tiada. Siapa lagi aku rasa tidak akan ada pria lain yang bisa menggantikan nya. Kata Franklin menyerahkan segelas air putih.
Seketika tatapan Shella berubah serius. Shella melipat tangannya di atas meja sembari menatap Jonathan.
" Dia pria yang bisa membuat ku merasakan hidup setelah sekian lama aku merasa mati dalam keadaan hidup. Dia adalah pria yang membuat ku bisa kembali percaya walaupun akhirnya dia sendiri kembali mengkhianati ku. Entah lah aku tidak tau pasti apa alasan yang membuat aku sangat menyukainya meski sudah bertahun-tahun lamanya aku tetap tidak bisa melupakannya.
Pernahkah kalian merasa nyaman tanpa tau alasan. Kalian merasa bahwa seseorang sangat mengerti di kalian seolah dia adalah belahan jiwa. Seperti itulah yang Shella rasakan terhadap Jonathan. Jonathan membawa banyak arti di kehidupan Shella. Dari segala perlakuan manis dan juga pengalaman yang berharga Jonathan selalu mampu membuat Shella menemukan dirinya sendiri. Shella selalu merasa dirinya tenggelam dan ketika Jonathan hadir Shella merasakan Jonathan lah jiwa yang sudah menarik Shella keluar dari Lautan ketakutan. Seperti sebuah cahaya di dalam kegelapan.
***********************
Author cuap cuap
Makasih ya untuk kalian semua
berkat kalian MFMH semalam ada di peringkat 29 padahal sebelumnya ada di peringkat 49.
Nah ayo dukung lagi biar bisa masuk Ranking 20 nanti author janji bakal up 3 bab sehari
Btw maaf ya semalam author kurang sehat jadi ga bisa up.
Semoga kalian sehat selalu dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT