Di kamar Shella.
"Belum selesai aku bicara dia benar benar sudah pingsan, mungkinkah karna bajunya basah !!! ( berusaha menahan tubuh Jonathan yang jatuh di pelukan Shella).
Aku memutuskan membiarkan Jonathan tidur di kamarku dan memerintahkan paman Adi menggantikan baju Jonathan yang basah.
" Kringgggg kriinggggg ( suara handphone Shella).
" Leo !!!!, Ahkkkkk iya aku lupa pamit dengan nya dan langsung pulang !!! ( mengangkat panggilan ).
" HALLO .. Leo Maafkan aku Karna pergi tanpa pamit !!! ( Sapa Shella ).
" Aku pikir ada hal buruk yang terjadi dengan mu, apa kau baik baik saja ?, sudah sampai rumah ? ( Tanya Leo dengan cepat).
" emmm.... ya... emmm sebenarnya aku sedikit pusing, jadi aku memilih istirahat di rumah dan meninggalkan pesta. maafkan aku karena tidak memberi tahu mu tadi... Kata Shella berbohong.
" Haa... benarkah !!! Apakah aku perlu datang dan membawa mu ke rumah sakit ?
" Tidak... tidak... perlu Leo bibi sudah memberi ku obat tadi, aku hanya perlu sedikit istirahat dan setelah keadaan ku membaik aku akan menghubungi mu lagi ...!! kata Shella sambil memutuskan panggilan.
Setidaknya menghindari Leo adalah hal yang terbaik untuk saat ini. Ana hanya tidak ingin Leo berfikir yang tidak tidak karena mengetahui saat ini saudara tirinya berada di kamar Shella.
Shella berjalan ke atas kasur Bibik yang sudah tertidur pulas lama kelamaan sela memeluk Bibik membuat bibik kaget dan terbangun memandang ke arah Shella.
" Ya ampunn...!!! Kamu ngagetin Bibik...!!!"
kata bibik membuat Shella cengengesan
Bibik sudah aku anggap seperti ibu kandung ku sendiri, karena selain mama Bibik sudah merawat ku sebaik mungkin sama seperti saat Mama merawat ku. Aku sering diam diam mengendap endap ke kamar bibik hanya untuk tidur dan memeluknya, apa lagi saat masih kecil dia sering menyanyikan Sinden Jawa untuk membuat ku tertidur saat aku mengalami mimpi buruk.
" Bik...!!! Aku ga bisa tidur....!!! kata Shella memeluk erat Bibik.
" Kenapa....? Non mikirin cowok yang tadi ya ? kayanya itu temen SMA Non yang Non pernah suka itu kan ?
" Itu dulu bik, ga tau kalo Sekarang...!!! Aku udah terlanjur sakit hati loh bik...
" Jangan terlalu cepat ngambil keputusan, Bibik yakin Kok pasti ada salah paham di antara kalian waktu SMA. Kasih dia untuk ngejelasin semuanya Non, setiap orang berhak meminta maaf dan di maafkan. Entar nyesel Lo kalo ga di maafin, malah ganteng gitu anak nya.
" Bik... sekarang kalo Shella maafin juga sama aja kan Bibik tau situasi Shella sekarang gimana. Kalaupun Shella maafin dia belum tentu... !!! belum selesai Shella melanjutkan kata katanya Bibik langsung memotong pembicaraan Shella
" Maafin dia ga harus jadi pacarnya kan Non, Jadiin aja sahabat kaya dulu lagi. Dia pernah ngerubah Non dari yang pendiam dan ga punya temen jadi Non Shella yang ceria dan punya tiga orang sahabat sekaligus. Kalo dia bisa jadi Emosi Positif buat Non kenapa ga... Kata Bibik.
" Ga segampang itu bik...!!! Aku...
" Grookkkk..... suuuuu.... Grokkkkk...suuuu !! suara dengkuran Bibik.
" Ya Elah baru juga bentar ngobrolnya, hemmm pasti bibik capek deh, seharian bersih-bersih, Oooo kacian...!!! muachhhhhhh...!!! Shela mencium pipi Bibik sambil menyelimuti tubuh bibik dan terlelap bersama.
Shella terlalu menyayangi Bibik dan juga Paman apa lagi semenjak Mama dan Papa nya memutuskan untuk Pindah keluar Negri, Shella hanya selalu bergantung kepada Paman dan Bibik nya. Shella tidak perduli apa status mereka namun yang jelas Shella selalu berterima kasih karena di beri sosok orang orang yang selalu mencintainya sepenuh hati.
Keesokan harinya.
Shella masih tertidur pulas di atas tempat tidur nya sedangkan Bibik sudah mulai bertempur di dapur, namun kali ini Bibik tidak sendirian, karena Jonathan sedang membantu Bibik membuatkan sarapan. Jonathan membantu bibik memotong sayuran dan juga berbicara banyak hal membuat bibik kadang kadang tertawa keras. Suara tawa bibik dan Jonathan membuat Shella yang berada di kamar perlahan membuka matanya.
" Hughhhhhhh...!!! Bibik kenapa ya tumben pagi pagi bisa ketawa ... !!! Huhhh ... Kata Shella menguncir rambut nya dan berjalan ke arah dapur.
Saat itu Shella belum menyadari keberadaan Jonathan, karena Jhonatan sedang mengemas dan merapikan piring di atas meja makan.
" Whoaaaaammmm....!!! Selamat pagi...!!! kata Shella memeluk Bibik dari belakang dan mencium pipi bibik.
" Ya ampun Non..., Pasti belum sikat gigi deh ?
" Udah kok...! Bik masak apa...? Shella bantu Ya...!!! Kata Shella berjalan dan membuka kulkas mengambil sebotol air.
" Ga usah udah selesai kok !!! Suara Seseorang di balik pintu kulkas.
Saat melihat wajah Jonathan tanpa sengaja Shella langsung menyembur air yang ada di mulutnya telat mengenai wajah Jonathan.
" Uhukkkk.... uhukkkkk.... uhukkkk !!! batik Shella saat tersedak minumannya sendiri.
Sedangkan bibik yang sedang mengangkat sayuran dari atas wajan berusaha menahan tawa saat melihat ekspresi keduanya.
" Se..la...mat... Pagi Shell ....!!! Kata Jonathan sembari membersihkan wajahnya yang penuh dengan air.
" Emmm... maaf maaf tadi aku beneran kaget kamu ada di situ...!!! Bentar aku ambilin Handuk... ! Kata Shella berlari ke arah kamar dan mengambil andil kecil setelah itu membersihkan wajah Jonathan dengan perlahan.
" Duhhhh.... so sweet nya, udah kaya pasangan suami istri Aja, Pas banget...!!! Suara Bibik sambil tersenyum ke arah mereka.
Saat mendengar bibik mengatakan hal itu dengan segera Shella berjalan mundur dengan pipi yang memerah dan membelakangi Jonathan.
" Bik aku mandi dulu buru buru mau ke kantor. . .!!! kata Shella.
" Loh.... Non tapi sarapannya, gimana ? Nak Jonathan sudah masakin buat kamu loh...!!! Kata Bibik.
" Nanti abis mandi aku turun ...! Kata Shella tanpa menoleh berusaha menahan gugup.
Shella memang tidak pernah berubah dia semakin cantik dan tingkahnya semakin lucu, dia selalu menyembunyikan perasaan nya dalam hal apa pun. Semua orang tidak akan mudah menebak pikiran dan hati Shella karena dia orang yang paling bisa menyembunyikan perasaan nya.
Jonathan yang berdiri tegak dan kedua tangannya berada di dalam saku celana nya ikut tersenyum saat mengingat Bibik mengatakan layaknya seorang suami istri. Entah mengapa hal itu membuat Jonathan sangat gembira.