Sebulan kemudian.
Anisah dan Maxime baru saja kembali dari liburan mereka di negara New Zealand. Pagi itu Anisha dengan penuh semangat memasakkan sarapan kesukaan Maxime di dapur. Dengan gemulai tangannya mengaduk adonan telor dan tepung di temani sang bibik yang ikut membantu.
Wajahnya berseri-seri dan senyum di bibirnya terpancar indah saat mencicipi rasa adonan yang ia buat untuk suaminya.
Semenjak kembali dari New Zealand, Anisha merasa bahwa ia sudah sepenuhnya menjadi seorang wanita. Anisha mulai sibuk berdandan dan mengurus diri, pakaiannya lebih feminim dan riasan di wajahnya mulai membuat Maxime tertawa geli, bagaimana tidak... gadis yang dulunya amat tomboi seketika berubah menjadi amat feminim bak di sambar petir.
"Pisang dan honey nya cukup bik?" tanya Anisha yang tidak yakin dengan takaran yang ia buat.
"Cukup Non..., Tuan Maxime tidak suka terllau banyak Honey."