BBYUURRRR!
Satu ember penuh air disiramkan ke atas kepa la Barric. Barric yang tadinya lemas sontak bangun dengan kaget bukan kepalang. Ia kira ia telah diceburkan ke dalam kolam penuh buaya. Tapi tidak. Ia masih di ruangan kosong itu. dengan beralaskan jerami di bawahnya. Di tempat seperti sebuah kandang di antara suara ringikan kuda-kuda.
"Ada yang harus kau tanda tangani!" Sapa seorang yang bertubuh kekar berkulit tanned dan berambut cokelat tua dan sedikit keriting di ujungnya. Ia memakai setelan suit dengan gelang rantai di pergelangan tangannya.
"Aku tidak akan tanda tangan jika akhirnya kamu membunuhku!" Balas Barric segera sadar dengan keadaan di sekitarnya.
Pria itu kemudian menjambak rambut Barric dengan kesal hingga Barric mendongak ke atas. "Bedebah! Berbahagialah aku masih membiarkan mu hidup sampai hari ini. Jika bukan karena kebaikan ku, aku pasti sudah membiarkanmu jadi makanan ular ular kesayangan kakakku di luar sana! Paham!!"
