Ruby yang bangun dari operasinya. Ia meraba-raba sekitar tempat tidurnya dan berusaha mengenal situasi di sekitarnya. Di sebelahnya duduk sang nenek tua yang mengangguk-angguk sembari menahan kantuknya. Nenek Ruby itu sudah kembali ke rumah sakit selesai menjalankan ritualnya semalam dan kembali mendampingi ke sisi cucunya.
Ruby menatap pada sang Nenek dan segera merabai wajahnya. Lalu pada kedua tangannya. Ia merasakan ada kenyataan yang sangat mengecewakannya. Yakni dia masih ada di dalam tubuh yg sama. Betapa terkejutnya Ruby bahwa ia berharap sekali dapat hidup di dalam tubuh Flair.
"Nenek, bangun! Nenek mengapa malah tidur seenaknya!" Ruby berusaha mengguncangkan tubuh sang Nenek walau perih sayatan di perutnya terasa menyiksa.
"Hah?" Sang Nenek terlihat terkejut dengan guncangan kuat pada tubuhnya yang kurus renta itu.
"Mengapa aku masih di sini? Mengapa aku belum jadi Flair? Apa kamu belum melakukan semuanya?" Tanya Ruby panik.