Hari itu baju Sirene basah kuyub di terpa hujan yang deras, hujan mengalir beriringan dengan air mata Sirene. Gemuruh gemuruh langit yang biasanya Sirene takuti kini berbalik seolah dia ikut menemani Sirene. Setelah menerima panggilan itu hati Sirene hancur berkeping keping, tangisan yang keluar seperti lautan yang takkan habis mengalir.
" Papa... !!! HIKSSSS...!!! Tangis sirene saat memasuki ruang Icu.
Saat itu Sirene berumur 18 tahun dan baru saja kembali dari Amerika untuk liburan di kampung halamannya melbourn, baru saja Sirene turun dari pesawat Sirene mendapat panggilan dari paman Tomy yang menyatakan Ayahnya sedang kritis di rumah sakit.
" Si..re..ne... !!! Panggil papa nya yang dalam keadaan kritis dengan darah yang hampir membasahi seluruh tubuhnya.
" Pa..pa....aaaaa, plis,,,,, papa don't ... kata Sirene sebelum akhirnya papa nya mengembuskan napas terakhir.