Hari itu mentari belum menampakkan sinarnya ketika Ana meninggalkan rumah, Ana membuka gerbang besi dan berusaha tidak menimbulkan suara yang akan membangunkan Adamson. Ana membelokkan mobilnya ke arah kanan, dengan tatapan lurus dan kosong Ana mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata rata. Ana melewati beberapa belokan dan perbukitan sebelum akhirnya sampai di makam Papa, Mama, dan Nenek nya.
Ana berlutut sambil mermas kuat rambutnya dengan kedua tangannya.
" Apa salah ku Pa.. Ma..? kenapa semua masalah ini datang menimpaku ?, Aku tidak bisa menerima kenyataan yang baru saja aku dengar tentang kalian. Sebenarnya apa yang sudah terjadi 10 tahun yang lalu ... " Benak Ana.
Ana menangis sambil mencurahkan seluruh isi hatinya di makam mama, papa dan nenek nya. Ana memegang dadanya dengan kedua tanggannya sambil menangis sesenggukan. Tak lama terlihat mentari mulai meresap ke kulit Ana, seolah membelai dan memberi sebuah kehangatan.