Chereads / Terbelenggu / Chapter 24 - Memilih pergi

Chapter 24 - Memilih pergi

Entah mengapa hati ku seolah merindukan seseorang yang biasa nya ada dan mengisi hariku. Kini tak ada lagi sapaan selamat pagi Dari Adamson. ( Ana Menatap kosong ke arah Jendela pesawat).

Hari ini aku memilih meninggalkan segalanya, segala kenangan buruk yang pernah singgah dan menyiksa ku. Setiap mimpi buruk yang menghantuiku aku ingin melupakan segalanya. Melupakan Adamson suamiku, melupakan Dirga orang yang aku cintai.

" Tasya kau baik baik saja ? ( Tanya William ).

" Ah.... ughhh emmm ya !!! Aku baik baik saja !!! ( Jawab ana yang tersadar dari lamunannya ).

" Jangan lagi pikir kan apapun, Kau akan hidup lebih baik dari sebelumnya !!! Lupakan mereka yang menyakiti mu !! Ingatlah bahwa aku dan nenek selalu bersamamu .... ( mengelus kepala Tasya).

" Terima kasih William , emmmm... Tapi apa kau akan menetap di Australia bersama ku dan nenek ??? ( Tanya Tasya penasaran).

" Ya.. Aku memutuskan pindah ke Australia untuk menemani mu dan Nenek !!! ( Tersenyum).

" Tapi kenapa ??? Bukankah kau harus mengurus rumah sakit milik keluarga mu ??? ( Tanya Tasya kembali).

" Tasya .... mungkin ini terlalu cepat dan aku tau kau butuh waktu !!! Tapi.... aku tak bisa menahan nya lagi. ( menatap ana dengan tatapan yang dalam ).

" Sebenarnya aku mulai menyukai mu, dan aku ingin menemani mu !!! ( sambung William).

Tasya yang mendengar pernyataan dari William membuatnya benar benar terkejut dan menatap William tanpa berkedip.

" Ma...ma...k...Sud mu... ? ( terbata bata ).

" Iya aku menyukai mu !!! ( sambung William).

"Maaf William tapi saat ini ..... ( belum selesai dengan kata katanya).

" Aku tau aku akan menunggu sampai saat dimana kau akan menerima ku !!! " ( Sambung William )

" Terimakasih !!! ( jawab Tasya)

William maaf kan aku, aku tidak akan bisa menerima mu bahkan saat ini aku tidak tahu sebenarnya hatiku menginginkan siapa di hidupku. Aku mulai ragu tentang perasaanku sendiri, di satu sisi aku masih saja mencintai Dirga dan di sisi lain aku ingin bersama Adamson.

______________________________________________

Kediaman Adamson.

" ANA!!! ANA!!!! ANAAAAAA !!! ( berjalan sempoyongan menaiki tangga dengan memegang sebotol minuman keras di tangannya ).

" Tttttt uannnn !!! Kenapa kau seperti ini !!! ( Bik Nani berlari mendekati Adamson).

" Bik..... dimana Ana ??? , Dia tidak mungkin meninggalkan ku kan bik ....!!! ( perlahan mulai merosot berlutut ).

" Kenapa semua orang meninggal kan ku bik Papa ku, Mama, anakku dan sekarang Ana !!! ( mulai menangis dan merengek di depan bik Nani).

" Tuannnnnnn !!! ( Berusaha mengangkat tubuh Adamson).

" Aku ingin Ana bik !!! ( lirih ADAMSON ).

Tadi siang.

Terlihat kediaman Ana sepi tanpa penghuni.

" Tuan seperti nya tidak ada orang !!! ( menatap ke arah rumah Ana).

" Rey coba tanya security kompleks ini !!! ( perintah Adamson dengan perasaan yang khawatir ).

" Baik Tuan !!! ( Jawab Rey sambil membuka pintu dan berlari ke arah security ).

" Ana aku mohon jangan sampai kau meninggalkanku !!! ( lirih Adamson frustasi ).

Tak berapa lama Rey datang diikuti raut wajahnya yang panik.

"TUAN..... HUH... nyonya ...sudah pergi ke bandara tadi malam !!! Security itu tidak tau mereka akan pergi kemana !!! ( kata Rey).

"ANA !!!! ( menjerit marah dan frustasi), Rey bawa aku ke club hilton !!! ( perintah Adamson).

" Rey aku ingin untuk sementara kau yang mengambil alih perusahaan !!! ( kata Adamson sambil menatap kosong ke arah samping).

" Tapi tuan..... ( jawab Rey ragu ).

" Baiklah ( sambung Rey lagi ).

Sebelumnya tuan Adamson tidak pernah seperti ini, bahkan ketika mengetahui nona Cindy koma dia masih bekerja dan terus bersemangat. Tapi kali ini, ketika nyonya Ana pergi, dia terlihat sangat hancur. Apakah dia mulai jatuh cinta dengan nyonya ??? ( Dalam hati Rey ).

Setelah hari itu Adamson selalu menghabiskan waktunya dengan minum minum dan pergi ke klub malam. Dan setiap hari pulang kerumah dalam keadaan mabuk dan memanggil nama Ana. Di dalam kamar Adamson dia membuat sebuah lukisan bayi dan lukisan Ana sedang tersenyum. Setiap hari dia hanya menatap ke dua lukisan tersebut dan saat menatap nya dia pasti akan meminta maaf.

Bik Nani yang melihat keadaan Adamson Seperti itu mulai khawatir dengan kondisi Adamson.

______________________________________________

1 Bulan kemudian, Melbourne Australia

" Bagaimana keadaan nenek ku William ?? ( Tanya Ana khawatir ).

" Ana aku tidak yakin masih ada harapan atau tidak, tapi aku akan berusaha untuk nenek. Kondisi Jantung nenek semakin hari semakin melemah, Kita butuh pendonor jantung yang cocok dengan nenek mu. Tapi aku mohon tenang lah.

" William tolong lakukan yang terbaik untuk ibu !!! ( ucap Tante sambil memegang tangan William ).

Selama sebulan aku menetap di rumah Tante bersama nenek yang kondisinya semakin hari semakin memburuh diakibatkan gagal jantung yang di derita nenek. Dan besok adalah hari pertama ku bekerja di perusahaan paman. Mendengar keadaan nenek yang semakin buruk membuat hatiku begitu hancur.

" William aku mohon tolong nenekku !!! ( Lirih Ana ).

" Tenang lah aku akan mencarikan nenek mu donor jantung !!! ( memeluk Ana erat ), Ana akan sangat sulit mencari orang yang mau mendonorkan jantungnya untuk nenek mu tapi aku tidak ingin melihatmu bersedih. ( dalam hati).

" Sebaiknya aku mengantar kalian pulang, Biarkan nenek beristirahat !!! ( mengambil jas nya dan merangkul pundak Ana ).

Semenjak tinggal bersama William terbiasa memanggil Tasya degan sebutan Ana. Sama seperti Tante dan nenek memanggilnya.

" Ana bukankah besok hari pertama mu bekerja ??? ( Tanya William memecah keheningan di dalam mobil).

" Ya.... Tapi aku takut tidak bisa bekerja dengan baik. Setiap detik aku selalu memikirkan keadaan nenek !!! ( jawab ana ).

" Heiiiii mana Ana kami yang kuat dan tangguh. Ingat kata kata nenek dia menginginkan mu agar hidup lebih baik !!! ( Ucap William sambil mengedipkan sebelah matanya).

" William benar Ana !!! ( sambung Tante Jenie yang duduk di kursi belakang ). Aku tau kau sangat menyayangi ibu, Tapi kau juga harus memikirkan dirimu sendiri. (menepuk bahu Ana ).

" Terimakasih William kau sangat banyak membantu ku dan nenek, Aku berhutang banyak padamu !!! ( ucap Ana ).

" kalau begitu kau harus membayar nya !!! ( Jawab William di ikuti senyuman mengejek ).

" Kau ingin berapa Dokter ? ( Tanya Ana bercanda ).

" Aku tidak ingin uang, tapi sepertinya aku menginginkanmu !!! Kau harus menjadi istri ku agar hutang mu lunas ! ( Jawab William diikuti Tawa Tante dan William ).

" Haissss,!!!! ( berdecak dan ikut tertawa).

Ini bukan kali pertama William mengatakan hal seperti ini dan aku tau setiap kali dia berkata seperti ini sebenarnya dia sedang mengatakan kebenaran tapi aku.... sampai saat ini belum bisa menerima siapapun, aku menganggap William seperti sahabat ku sendiri dan tak lebih. ( dalam hati Ana sambil tersenyum).

Keesokan Harinya !!!

Hari pertama ku bekerja di perusahan Paman, Awalnya aku berfikir akan sulit beradaptasi dengan karyawan yang rata rata penduduk asli Australia. Tapi aku bersyukur mereka menerima keberadaan ku dengan baik. Aku mulai menata hidupku satu per satu, Tapi entah mengapa aku selalu merindukan sosok Adamson di sisi ku. Dan aku lebih sering mengingatnya daripada mengingat Dirga.