Ardan sudah merapikan dengan sigap mini bikini yang di tangannya tadi ke tas, dirinya menyempatkan mengecek jam via fasilitas di complete cashier di tangan kirinya, saat ini jam 22:15 waktu [Bumi], membuatnya menjadi tenang, karena jika benar mix gender barrak ini, harusnya soldier wanita sudah berada di sini sebelum soldier pria.
Namun pikiran tersebut sirna, karena tak lama dari itu, suara Amelia dan Hannah yang sedang berbicara terdengar oleh telinga sensitif Ardan.
Perkiraan terburuk sudah hampir pasti terrealisasi, Dengan sangat buru-buru Ardan mengganti baju, dan karena besok akan latihan gabungan, dirinya langsung mengenakan baju sponge yang di berikan, dan di lapisi oleh baju longgar yang di bawanya, sekalian mengganti dengan celana yang dari dalam tas besar juga, walau tidak terlalu nyaman di pakai buat tidur, Ardan memaksakan untuk memakainya.
Saat Ardan sedang memakai celana, Amelia masuk ke ruangan di susul oleh Hannah dan selanjutnya soldier wanita lain.
"Hannah, kau yang di situ, aku tak mau di situ" Amelia menunjuk ke tempat tidur khusus ketua regu yang memang biasanya hak Hannah.
Greg, Kelvin, Malvis dan Wolka, fokus bermain game kecil di jarak antar tempat tidur, mereka dengan mudah menghiraukan keberadaan soldier wanita.
Selain Amelia, Vaina, Bunny dan Lin yang biasa saja, Soldier wanita lain melihat ke empat soldier pria dengan tajam, jika dengan melihat bisa melukai, maka sudah banyak lubang di tubuh Greg, Kelvin, Malvis dan Wolka.
Lin yang mengambil posisi tempat tidur sebelah wolka bertanya ke soldier di hadapannya. "Mana si Ardan?"
Dengan serempak, ke empat soldier menunjuk ke arah tempat tidur yang di pilih Ardan.
Amelia yang mendengar pembicaraan Lin, juga ikut menoleh melihat ke arah pinggir ruangan.
Ardan saat ini sudah sedang menyusun tas yang ada dan akan baring untuk mulai istirahat.
Amelia terpikirkan hal yang sempat di ragukannya saat briefing awal tadi, Amelia memutuskan mengajak Bunny untuk mengambil posisi tempat tidur di sebrang Ardan, sebenarnya Amelia mau sendirian saja, tapi akan mudah ketahuan jika dirinya mengobservasi Ardan secara terus menerus, dengan adanya Bunny bisa menjadi pengalih perhatian.
Ardan yang tengah berbaring, melihat Amelia berjalan menuju dirinya, kesimpulan bahwa dirinya akan di perhatikan oleh Amelia, Ardan tidak melihat keberadaan Bunny sampai Bunny merapikan tas di sebelah tempat tidur Amelia, dan harapan Amelia sebelumnya sedikit tercapai, Ardan menarik kembali kesimpulan tadi, dan beranggapan mungkin Amelia memang suka melihat pemandangan.
Ardan memutuskan untuk segera tidur saja, kain besar dalam tas sebelumnya di jadikan Ardan sebagai selimut, walau di manual itu di katakan sebagai sarung tempat tidur. Berharap dengan selimit ini mengurangi kemungkinan observasi Amelia.
Ardan tidak bisa melakukan meditasi secara terang-terangan selama di barrak, dilain hal dirinya masih belum bisa meditasi sempurna di luar posisi lotus, Walau paham benar teorinya tapi prakteknya masih belum bisa. Jadi aktivasi Meridian di tunda terlebih dahulu.
Diluar sepengetahuan Ardan, Amelia sudah cukup observasi awal, Amelia memperhatikan otot tangan Ardan yang terlihat sangat padat, walau dari segi ukuran tidaklah besar, walau di bandingkan dengan Malvis yang memiliki otot paling kecil sekalipun.
Namun karena Ardan mengenakan selimut memutuskan menunda observasi lanjutan.
Ardan yang sangat mudah tidur, dalam 1 menit saja dirinya sudah tidur dan melewatkan, momen dimana semua soldier wanita berganti pakaian.
Ke empat soldier pria di ujung, saat menyadari soldier wanita mulai berganti pakaian, kepala mereka semakin menunduk karena ketakutan. Efek dari bully Hannah dan soldier lainnya membuat mereka takut sepertinya.
Ardan tidur 5 jam lebih saja, dan bangun di jam 04:00 dari alarm yang di set dirinya, Saat latihan gabungan nanti dirinya tidak bisa mencolok, dirinya harus mengendalikan dirinya ke BP sekitar 4000an. Jadi Ardan harus melakukan latihan penyesuaian terlebih dahulu sebelum ada latihan gabungan.
Kemarin dirinya sempat bertanya ke Wolka, semua fasilitas kebugaran dan area markas lantai bawah terbuka selama 24 jam [Bumi], masalahnya adalah keinginan dari soldier itu sendiri, dank arena ada latihan gabungan besar kemungkinan tidak ada yang menggunakannya sampai pagi hari, dan benar terjadi.
Di ruangan kebugaran, sepi, kosong melompong. Seperti biasa Ardan memulai dengan lari kecil, namun kali ini latihan tambahanya adalah membuat dirinya berkeringat di saat ototnya tidak kepanasan atau lelah. Ada tekni dari En'Zan yang memungkinkan untuk melakukan hal itu. Hanya saja ini pertama kalinya Ardan praktekkan.
Butuh sekitar 30 menit barulah Ardan bisa membuat dirinya seolah kelelahan, di lanjutkan latihan fisik lainnya. Ruangan ini sangat di senangi Ardan, karena fasilitas tambahannya lengkap, dirinya bisa minum air dengan rasa tertentu, dan di beri tahu jumlah kalori yang detail di setiap gelasnya. Yang keren adalah ada larutan solution 1:40 grade EE yang punya pilihan rasa, solution yang ada untuk pengguna Endurance, Mind, Dan Physical solution, sayangnya tidak ada general solution, namun Ardan yang sudah memperkirakan hal ini, dirinya sudah membawa 15 tabung.
Sekitar 1 jam berkeringat barulah baju sponge yang di berikan menjadi penuh dan mulai merembes ke baju lapisan luar.
Saat Ardan mengecek jam, sekarang jam 05:40 sebentar lagi harusnya sudah ada yang berkunjung di ruangan kebugaran ini, dan itu harus di hindari dirinya.
Namun sebelum keluar dirinya harus memeras keringat yang berada di baju sponge miliknya sekarang, agar mengurangi kecurigaan jikalau sudah ada yang bangun di barrak. Ardan menuju sudut yang paling tidak biasa di lalui orang, menurut dirinya.
"SRAAAASSSHHH" limpahan air di baju lapis Ardan. Melihat air yang bercucuran, membuat dirinya tersenyum puas. Kemudian Ardan melepas baju sponge
"SRAAAASSHHH!!" air seolah muncrat dari baju sponge, puas dengan Air yang keluar.
"KLAN TANG!!!" suara objek metal jatuh terdengar dari belakang Ardan, dan membuatnya menoleh.
Ardan melihat dengan jelas, Amelia dan Vaina, keduanya seperti mematung melihat ke arah dirinya. Di tangan Amelia masih memegang botol metal, jadi yang menjatuhkan jelas Vaina.
Dengan buru-buru, Ardan mengambil baju longgar yang sudah di perasnya tadi, dan mengenakannya. Sementara Amelia dan Vaina masih dalam posisi yang sama walau sudah sekitar 2 menit berlalu. Sudah bukan seperti mematung, tapi seperti roh mereka lepas dari tubuh membuat mereka berdua tidak sadarkan diri.
"Yoh… mau latihan pagi ya? Sepi disini, aku duluan yak" jawab Ardan senatural mungkin, walau demikian wajah Ardan Nampak kesan memaksa, namun karena Amelia dan Vaina masih separuh mematung Ardan meninggalkan mereka berdua.
Skenario menutup otot, gagal, Ardan hanya bisa berharap Amelia dan Vaina tidak meributkan hal ini ke soldier lainnya.
Setelah sekitar 1 menit Ardan meninggalkan ruangan, Amelia yang pertama kali sadar, dan berkata yang harusnya ada di pikirannya. "Otot manusia bisa segitu padat dan kokoh? Kok aku tidak ingat terran lain yang mempunyai otot serupa itu?"
Setelah mendengar ucapan dari Amelia, Akhirnya Vaina Sadar, "Wow, keren sekali ototnya, pertama kali melihat lekukan otot sebanyak itu" ucap Vaina spontan. Yang di angguk oleh Amelia.
"Kita lihat lagi nanti atau Tanya si mekanik pas setelah istirahat makan" Ujar Amelia, Lalu di lanjutkan "Kita latihan pagi, pemanasan sebelum latihan gabungan"
Namun selama latihan keduanya selalu teringat otot punggung Ardan, berkali-kali mereka bahkan beberapa kali blunder di lakukan, untungnya tidak ada terluka.
Di barrak hampir semua soldier sudah bersiap-siap untuk latihan gabungan, Ardan yang kembali menjadi perhatian beberapa soldier wanita, khususnya Hannah.
Namun karena tidak ada yang menghentikan, Ardan lanjut ke tempat tidur miliknya. Dalam perjalanan singkat yang hanya sekitar 25 meter, Ardan akhirnya menyadari bahwa beberapa soldier wanita sedang berganti pakaian, ada beberapa hanya mengenakan celana dalam dan BH. Namun godaan yang paling besar adalah Bunny, saar ini sedang duduk menyandar ke dindin di tempat tidurnya, hanya mengenakan mini bikini yang kemarin malam di pegang oleh Ardan.
Ardan sempat mengalami brain freeze karena melihat tubuh bunny yang sexy, walau Amelia yang paling sexy, Bunny hanya kalah sedikit saja. Jika di lihat dari wajah dan tubuh maka Bunny yang menjadi ranking 1.
'shit, era ini benar-benar tak ada batasannya antara wanita dan pria, ya tuhan… kuatkan dan fokuskan pikiranku' pikir Ardan yang sedang bergelut dengan nafsunya.
Naluri laki-laki Ardan membuat dirinya selalu curi-curi pandang, Bunny seolah membiarkan atau memang tidak sadar atas gelagat pria yang dihadapannya ini.
Dengan susah payah mengendalikan nafsunya, Ardan berhasil membentang kain yang di pakai jadi selimut ke tempat tidur tingkat 2, sehingga menutupi sebagian dari tempat tidur, kesan sedang menjemur kain.
Di balik tutup kain dengan sangat sigap Ardan berganti pakaian, baju sponge baru dan baju lapis. Walau celana yang di kenakan sudah agak basah karena keringat, Ardan tidak menggantinya. Baju sponge dan baju lapis yang basah , Ardan masukan ke mesin laundry automatis di sebelah tempat tidur. JIka tidak di jelaskan di manual book, Ardan akan mengira lubang yang ada adalah tempat sampah.
Tak lama dari Ardan memasukkan baju ke laundry, Hannah memerintahkan untuk mengenakan pakaian, untuk melakukan latihan bersama.
Sementara Ardan sedang duduk di tempat tidurnya, ia memerhatikan semua soldier wanita yang sedang dan sudah berpakaian. Baju yang body fit membuat dada semua soldier wanita menonjol, dan tentunya juga otot. Beberapa soldier mengenakan baju lapis yang longgar seperti Ardan.
Dari pengamatan curi-curi Ardan, Besar cup dada jika di lihat dari standar jepang, maka D cup adalah yang paling kecil yaitu Hannah, rata-rata berada di cup E atau F, yang paling besar mungkin kisaran cup K, tapi karena poporsi tubuh yang tidak sesuai membuatnya menjadi tidak sexy dan sedikit aneh. Yang pas di sini adalah Bunny, dengan cup H dan tubuhnya yang hanya 1 cm lebih pendek dari Ardan membuatnya sangat menarik di lihat.
Walau belum selesai semuanya berganti pakaian, Ardan keluar terlebih dahulu, dan di luar, semua soldier pria sudah berbaris, saat Ardan bertanya kenapa tidak langsung ke area latihan. Wolka menjawab, harus bersamaan karena di pimpin oleh ketua regu untuk masuk area latihan, Walau aslinya adalah Amelia, tapi badge di serahkan Amelia ke Hannah.
Sekitar 5 menit kemudian, semua soldier wanita selesai berganti pakaian, dan berbaris, kali ini Hannah menempatkan ke 5 soldier pria di barisan paling belakang.
Ketika sampai, rombongan di sambut antrian yang cukup panjang, dan entah kenapa selain 4 soldier pria dari kesatuan, soldier pria lain berada di sisi yang terpisah dari posisi Ardan, Godaan bokong dan dada menerpa mata Ardan. SUrga bagi laki-laki biasa tapi neraka bagi Ardan.