28 Februari 2024
Hari yang telah dinantikan para pemain MyRo diseluruh penjuru bumi telah tiba. Kini mereka tengah berkumpul di alun-alun Negeri Midgard (Kota/Kerajaan yang memimpin negeri tersebut). Kota dengan luas yang melebihi perkiraan itu adalah dasar dari akar Yggdrasil.
Dalam game MyRo tersebut,Yggdrasil (Pohon Kehidupan) memiliki 9 gerbang yang menuju ke tempat terakhir atau bisa disebut sebagai misi utama game tersebut. Negeri Asgard adalah Negeri yang berada pada gerbang ke Sembilan serta Negeri Midgard adalah dasarnya. Dan dengan kata lain, negeri Asgard adalah tempat persiapan terakhir para pemain MyRO tersebut untuk mengalahkan Dewa Loki yang berada di Negeri Asgard tersebut.
Dari mitologi yang ada, Negeri Asgard adalah sebuah negeri para dewa yang menjaga kestabilan dan kelasungan hidup pohon Yggdrasil. Konon diramalkan akan ada sebuah bencana besar yang merusak keseimbangan dan kestabilan pohon Yggdrasil tersebut. Peristiwa itu disebut Ragnarok (perang antar dewa dan kehancuran pohon Yggdrasil).
Kini seorang Otaku siscon, lengkap dengan sifat maniak gamenya, tengah berada di tengah-tengah keramaian. Bermain sebuah game yang mengharuskan para pemainya untuk dapat menghentikan peristiwa Ragnarok itu.
Kini Hiro duduk di salah satu sudut alum-alum kota Acadia, menunggu kedatagan Game Master untuk memulai pembukaan event tersebut.
(Ah,, lama sekali ini Game Master)
Keluh Hiro yang lelah menunggu peresmian event itu.
Nampak dari kejauhan, Hiro melihat seorang gadis degan rambut berwarna perak serta kedua pedang yang ia letakan di sisi kirinya. Sosok itu tengah duduk di samping air mancur, dengan raut muka yang sedih sedang memperhatikanya.
Kemudian, Hiro memperhatikan gadis itu. Lama dan lama dia melihatnya, Hiro tak memperdulikan sekitar dan terus memperhatikanya.
(Hah,, apakah dia memperhatikanku. Tapi mengapa dengan raut muka yang sedih)
Hiro tertegun melihatnya karena memang dia tak bisa membiarkan seorang gadis menangis. Lalu gadis itu berdiri dan berkata, namun Hiro tak mendengarkan ucapanya itu karena mereka tengah berada dalam keramaian. Kemudian, gadis itu pergi dan menghilang di tengah kerumunan tersebut.
Tak lama setelah itu, langit berubah menjadi gelap karena ditutupi sebuah kabut yang gelap seperti awan hitam yang menurunkan hujan. Setelah itu, munculah sesosok makhluk yang mempunyai 6 sayap raksasa dengan tinggi mencapai 9 meter yang kini mengapung di udara.
(Whoa,, apakah itu Game Master? Sungguh Menabjukan)
Kini Hiro terlihat lebih bersemangat, dengan datangnya Game Master yang memang sedari tadi dia tunggu. Dengan bentuknya yang menyerupai malaikat, sosok itu kemudian berkata dengan nada yang tegas akan perintahnya.
(Wahai para petualang,, disinilah kalian akan memulai aksi pertama. Pada Event ini aku akan memilih 10 dari ribu orang yang menjadi Beta Tester, untuk menentukan seberapa kuat kalian menghadapai para dewa yang telah menunggu di 9 gerbang. dan menghentikan ramalan tentang kehancuran Yggdrasil oleh peristiwa Ragnarok di Negeri Asgard, gerbang ke-9. Aku akan memberikan 1 item special yang berbeda untuk setiap pemain yang memperoleh peringkat 1 sampai 10. Nah,, sekarang aku ingin melihat aksi kalian)
Game Master tersebut menghilang bersama langit hitam yang menyeramkan dan berganti dengan sebauh tulisan melayang di udara.
[The War will be started!!!]
Lalu notifikasi itu berganti dengan sebuah angka yang menghitung mundur.
10
9
8
Suasana hening, semua tak ada yang berbicara sedikitpun. Mereka semua terpaku melihat angka tersebut.
7
6
Angka mulai bergerak sedikit melambat dari sebelumnya. Hiro tampak tidak bergeming sama sekali.
5
4
Suasan menjadi semakin rumit, dan menegangkan. Semua pemain telah bersiap di sudut-sudut pintu keluar kota Arcadia(Ibu kota kerajaan negeri Midgard).
3
Suara dari pergantian angkan itu membuat jantung Hiro berdegup kencang.
2
Semua telah mengangkat senjatnya bersiap untuk menuju sebuah dungeon, entah itu dungeon yang berada di selatan, maupun dungeon yang berada di utara serta dungeon yang memiiki jarak yang jauh dari Kota Arcadia. Yaitu dungeon timur dan barat.
1
Perubahan cepat terjadi. Angka tersebut berubah menjadi sebuah tulisan besar yang melayang di udara.
[The War is Begin]
Semua pemain berlari menuju berbagai penjuru negeri tersebut, sebagian besar pemain berlari menuju dungeon selatan dan utara. Tapi tak sedikit pula pemain yang menuju dungeon timur dan barat.
Kini Hiro berlari menuju dungeon timur, sebuah dungeon yang letaknya paling jauh dari kota Arcadia. Hiro memilih dungeon tersebut bukan karena sedikit pemain yang menuju kesana. Tapi dikarenakan sebuah alasan yang sangat sepele.
(Hah,,, berisik sekali semua suara tersebut.. aku tak bisa berkonsentrasi,, lebih baik aku tak mengikuti mereka)
Hal tersebut membuat Hiro berlari menuju dungeon timur.
Kini Hiro tengah berada di sebuah jalan antar kota, dia telah keluar dari batas Safe Zone. Tak lama setelah itu, 2 buah moster muncul untuk menghalaunya.
Hunter Wolf
HP 789/789
LV 15
EXP 347
Sebuah monster menyerupai serigala. Namun memiliki cakar seperti macan dan taring seperti singa.
Tengah berlari untuk menerjang Hiro.
Dengan level monster yang hanya setengah dari level Hiro, dia tak bersusah payah untuk membunuhnya.
[Shadow Wave]>>Active
"Rasakan itu lalat pengganggu!!!"
Hirp berlari dan menebaskan pedangnya membentuk huruf X dan ditambah tebasan horizontal kearah dua serigala tersebut.
Seketika itu, dua serigala yang akan menerjang Hiro kini terbelah menjadi 3 bagian lalu hancur berkeping-keping.
(Hah,, aku tak mau berhenti di tempat ini,, aku ingin cepat sampai di dungeon timur)
Hiro sengaja megeluarkan Shadow Wave yang merupakan skill andalanya. Namun untuk mempercepat perjalananya menuju dungeon timur, dia terpaksa menggukanya.
(Jika begini aku akan menggunakan skill terbaru untuk mepercepat perjalananku)
[Abillity]>>[Other Skill]>>[Dash]
Other Skill. Yaitu sebuah skill yang terbuka setelah seorang pemain mencapai level 30 ke atas. Other skill tidak menguras mana, namun tetap memiliki dampak dan juga delay.
Hiro kini menggunakan skill Dash. Yaitu sebuah skill yang membuat penggunya berlari kencang seperti angin.
Kini Hiro berada di sebuah hutan yang tidak jauh dari pertempuranya tadi. Sudah dipastikan bahwa dia mengetahui apa yang akan menghalaunya.
Nampak dari kejauhan, segerombolan goblin kini tengah berlari untuk menyerang Hiro.
Dia berhenti, dan tanpa disadari dia menyiapkan sebuah kuda-kuda.
(Apakah kau yakin akan menggunakan menggunakan tehnik itu Oni-chan?)
Suara itu terdengar dalam pikiran Hiro. Seketika itu, dia terkejut dan nampak sebuah tombak dengan ujung yang tajam hampir saja menembus tubuhnya.
Dengan reflek yang cepat, Hiro dapat menghindari tombak itu dengan hanya meloncat dan memutarkan badanya secara horizontal.
(Huft.. hampir saja aku terkena serangan itu)
Namun setelah melakukan lompatan itu, dia menyadari akan suatu hal yang berbeda.
(heh,, tunggu dulu,, aku baru saja menggunakanya...? Ah,, mungkin karena aku telah menambahkan job Monk dalam karakter ku ini)
.
.
.
.
Tiga hari sebelum event besar tersebut tiba, Hiro menyiapkan semua keperluan untuk memulai event beta tested itu.
Safe Zone
Kota Arcadia
Pukul 22.15
Malam itu, Hiro tengah login di Kota Arcadia bersama Reinhart yang kini tengah menunggu Hiro di sebuah kafe dekat dengan alun-alun Kota Arcadia.
Sebelum menuju ke kafe, Hiro pergi menuju Market Place. Yaitu sebuah tempat dimana para NPC berdangan.Tidak hanya NPC saja yang dapat berjualan di game tersebut. seorang player pun juga bisa berjualan apa saja yang mereka miliki. Seperti membeli gedung untuk membuka sebuah kafe maupun market place.
Kini Hiro tengah berjalan menuju toko perlengkapan(Item Shop). Nampak di dalam toko itu terdapat seorang NPC dengan Ras Elf tengah berdiri di belakang meja kasir.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?" ucap NPC tersebut.
"Saya akan membeli berbagai item untuk keperluan bertarung"
"silahkan tuan pilih" ujar NPC itu sembari melihatkan sebuah lemari yang mirip dengan etalase, penuh dengan berbagai perlengkapan untuk bertarung.
Kemudian muncul sebuah hologram dengan background berwarna cokeat muda.
Available Item
-MP Restore -Revive
-Potion -Feather of Phoenix
-Antidote -Ring of Fire
-Gauntlet -HP Booster
-Mana Booster -Crystal Teleport
Nampak sebuah Hologram memunculkan semua daftar Item yang dijual di toko tersebut.
Kemudian Hiro melihat persediaan uang miliknya. Karena dia takut uang yang sekarang dimiliki tidak cukup untuk membeli sekian dari item-item itu.
[Status]>>Profil
Terlihat uang yang kini Hiro miliki adalah 107.350 Gil. Dengan begitu Hiro tak perlu cemas untuk membeli berbagai item tersebut.
Lalu Hiro memilih beberapa item yang dia perlukan untuk bertarung melawan monster-monster yang berada di luar safe zone.
"Aku ingin membeli 40 x Potion,10 x Mana Booster,10 x HP Booster,5 xCrystal Teleport,5 x Antidote,5 x Revive, dan 5 x MP Restore.." seru Hiro yang telah memilih barang itu dalam hologram yang berada di depanya.
(Are you sure to buy this items)
Lalu Hiro menekan tombol yes yang berada di bawah tulisan itu. Kini uang yang Hiro miliki tinggal 47.850 Gil. Kemudian muncul sebuah pemberitahuan bahwa item-item itu telah sukses dibeli.
"Terimakasih tuan telah datang kemari,,, datang lagi kapan-kapan" ujar NPC Ras Elf tersebut dengan Nama Karla.
Setelah itu Hiro pergi menemui Reinhart yang sedari tadi menantinya di sebuah kafe. Letak kafe itu tak jauh dari Market Place, yaitu berada di jalur alun-alun Kota Arcadia. Kini Hiro berlari menuju kafe itu.
Setibanya disana, nampak beberapa pemain yang masih aktif. Namun Hiro tidak melihat sosok Reinhart disana.
(Apakah Reinhart sudah pergi ya..?)
Tiba-tiba, terdengar suara dari sudut ruangan itu. Suara itu berasal dari Reinhart dan Stella. Terlihat sosok Reinhart telah berganti job dari Thief menjadi Soldier. Hal itu membuat Hiro tidak dapat melihat sosok Reinhrat yang kini duduk di kafe itu.
"Duduk-duduk,,," ucap Reinhart.
"Hehh senpai,, kau telah berganti job.. ah tidak adil kau mendahuluiku" ucap Hiro yang kaget melihat perubahan karakter miliknya.
"Dan kau Stella-san,,, kau kini telah berubah dari sebelumnya?"
"fufufu,,, aku telah meningkatkan base jobku menjadi Ranger. Kini seranganku lebih jauh dari sebelumnya"
"Sugoi,, sekarang aku ingin kalian membantuku untuk meningkatkan base jobku!!"
"Oke baiklah, sebagai senpai yang baik ak----"
Tiba-tiba sebuah pukulan mendarat di pipi kanan Reinhart.
"Adududuh. Hoi,,kenapa kau memukulku" ujar Reinhart kaget semabari memegangi pipinya.
"Kau menyombongkan dirimu Reinhart" ucapnya dengan nada datar.
Seketika itu ekspresi Hiro menunjukan raut muka orang yang menahan tawa.
"Heh,, lakukan itu jika aku sedang tidak ada Stella-san, sepertinya-"
"Sudah-sudah,, ayo kita berangkat sebelum hari mulai larut"
Kini Hiro meminta kepada mereka untuk berparty denganya. Setelah mereka berada dalam satu partynya, Hiro mengajaknya menyelesaikan dungeon barat.
"Apa yang sedang kau incar Hiro-kun?" ucap Reinhart yang kini membawa sebua pedang dua tangan di punggunya.
"Aku ingin menambahkan job Monk di karakterku. Maka aku ingin pergi ke kota yang berada di dekat pegunungan barat.
"baiklah aku mengerti" ucap Reinhart singkat.
"Baiklah jika itu yang kau minta Hiro-kun" Ujar Stella kini menekan yes pada hologram yang berada di depanya.
Setelah itu mereka bertiga pergi menuju dungeon barat. Kini suasana langit di MyRO[Myth of Ragnarok] Sangat gelap dan dalam perjalanan itu hanya beberapa cahaya yang terlihat. Itu adalah tanda masih ada beberapa player sedang bermain.
Ketika seorang player tengah berada di luar safe zone padai malam hari dalam MyRO, seorang player harus membawa sebuah item bernama Night Navigation yang sangat dibutuhkan saat leveling pada malam hari, karena skill Night Vision hanya terdapat pada job/class tertentu. Sehingga sangat bahaya jika seorang player tidak membawanya.
Dalam malam hari monster yang ada di luar safe zone juga berubah. Karena dalam game tersebut membedakan menjadi 2 yaitu monster yang aktif saat siang dan monster yang aktif saat malam(Nocturnal).
"Nahh, sekarang bagaimana kita dapat melihat monster yang datang?" ucap Hiro dengan polosnya.
"Untung aku sempat membeli item Night Navigation" ujar Reinhart.
"Kau ini ceroboh sekali Hiro-kun. Jika kau ingin leveling pada malam hari, setidaknya belilah 4 sampai 7 Night Navigation" jelas Stella yang kini berada di sisi kirinya.
Reinhart membuka inventory untuk mengambil 3 Night Navigation dan memberikanya kepda mereka berdua.
Setelah mengaktifkan Night Navigation, sebuah cahaya yang entah dari mana muncul di mereka. Membentuk sebauh bola yang memiliki warna berbada-beda.
Lalu segerombolan Hunter Wolf datang untuk menyerang mereka bertiga.
Hunter Wolf
Lv. 24
HP 1300/1300
Exp 675
Hunter Wolf itu mengeluarkan cahaya merah dari matanya. Dan kini segerombolan serigala itu tengah berlari dengan cepat menuju mereka bertiga. Sekitar ada 10 Hunter Wolf yang akan menyerang mereka.
Hiro melirik ke arah Stella dan Reinhart untuk memberi kode bahwa dia sudah siap untuk bertarung.
"Yosh..."
[Chains Dirve]>>Active
Kemudian sebuah panah melesat tinggi ke udara dan merantai segerombolan serigala malam itu. Melihat itu, Hiro tak meyia-nyiakan kesempatan yang ada.
[Shadow Blade]>>[Dark Flame]>>[Shadwo Wave]>>Active.
Hiro tak segan-segan untuk menggunakan semua sword skill miliknya yang secara langsung. Karena dia tak mau terhambat perjalananya hanya gara-gara segerombolan Hunter Wolf.
Kini pedang Hiro menjadi dua dan dia genggam di kedua tanganya. Lalu sebuah api hitam muncul dan menyelimuti kedua pedangnya. Hiro berlari menuju arah serigala itu, kemudian menebas secara diagonal dan dilanjutkan dengan tebasan horizontal.
Kini skill Shadow Wave miliknya melesat ke arah serigala malam itu. Karena efek shadow blade, kedua pedangnya memiliki efek skill Shadow Wave. Maka efek dari skill Shadow Wave membuat kedua pedangnya dapat menebas angin sebanyak 3 kali. Serta tambahan dari skill Dark Flame membuat tebasan angin itu memiliki sebuah dorongan api hitam di belakangnya.
"Aku tak pernah melihat seorang player yang mengabungkan semua skillnya' ucap Stella yang tercengan melihat aksi Hiro itu.
"Huft,, itulah kelebihnya. Dia bertarung tidak seperti di dunia game, Namun dia bertarung di dunianya sendiri, itulah yang membuatnya memiliki perbedaan" jelas Reinhart kepada Stella.
Stella menoleh kea rah Reinhart dengan wajah penasaran.
"Tapi, bukanlah hal itu keluar dari sistem dalam dunia game ini?"
"Entah,, mungkin sistem tidaklah berpengaruh besar dalam hal ini" ujar Reinhart.
"Hoh,, menarik..."
Hit point dari serigala itu berkurang 80 persen dan kini Hiro masih memiliki satu tebasan bayangan di kedua pedangnya.
Hiro melesat kedepan dengan cepat menggunakan skill Dash. Lalu dia meloncat ke udara dan mengakhirinya menggunakan 1 tebasan angin yang tersisah di kedua pedangnya.
Hiro mendarat tepat di atas gerombolan serigala itu dengan menebas seperti huruf X. kini gerombolan serigala itu hancur berkeping-keping.
"Huh huh huft.." Hiro kelelahan akibat menggunakan skill combo dan other skill miliknya.
Namun tidak disangkan masih tersisah satu Hunter Wolf yang kini berada di belakang Hiro.
Ketika serigala itu hendak menerkamnya dari belakang, Reinhart dengan cepat melontarkan sebuah pisau kecil yang berada di pinggangnya. Seketika itu Hunter Wolf hancur sebelum dapat menyentuh Hiro.
"Hah,, terimakasih Reinhart-senpai" ucap Hiro yang masih kelelahan itu.
[Inventory]>>[Item]>>MP Restore>> Auto Use
Kini magic poin yang Hiro miliki kembali penuh dengan cepat.
"Untuk selanjutnya mohon bantuanya Stella-san dan Reinhart-Senpai. Karena sword skillku telah habis kugunakan. Sekarang aku harus menunggu delaynya" Ujar Hiro yang kini tengah tertawa tanpa dosa.
Kelebihan Sword Skill pada element kegelapan terdapat pada kerusakan yang disebabkannya, namun hal itu mampu menguras mana/magic energy cukup banyak dan juga delay dari Sword Skill tersebut juga cukup lama, hal itu menjadi kelemahan Hiro saat ini.
"Huft.. Kau memang hebat, tetapi kau juga ceroboh Hiro-kun" Stella yang mendengarkan perkataan itu langsung menghela nafas.
"hehehe,,, maaf aku terlalu bersemangat. Lagi pula kaian telah memiliki banya skill dari peningkatan itu" ujarnya.
"Baiklah mari kita lanjutkan perjalanan ini"
Kini Reinhart berjalan memimpin mereka menuju dungeon barat. Nampak dari kejauhan terlihat sebuah goa yang besar menghadang. Letak goa itu berada dibawah suatu bukit yang tinggi. Nampak di atas gununung itu terdapat suatu cahaya yang amat terang serperti pada suatu kota di malam hari.
"Itukah kota Hiln,, yang kau bicarakan Hiro-kun" ujar Reinhart sambil menunjuk sebuah cahaya yang berada di atas sana.
"Jika dilihat-lihat,, memang sepeti ada sebuah kota di atas sana" ujar Hiro.
"Heh kalian, cepatlah, goa ini adalah dungeon barat Kota Arcadia. Maka dari itu dungeom imi terletak di perbatasan" jelas Stella seraya berjalan menuju goa itu.
Merke bertiga kemudian masuk ke dalam goa tersebut. Terlihat banyak obor di setiap sudut goa itu yang menerangi jalan menuju ruangan boss.
Tiba-tiba ada 2 ekor ogre yang menghadang jalan mereka.
Ogre
Lv. 25
HP 1500/1500
Exp 750
Terlihat dua ekor Ogre yang besar nampak menghadang di depan mereka, seoalah tak memberikan ijin untuk melewati goa tersebut.
Memang banyak monster yang menjaga di setiap Dungeon. Namun Ogre tersebut seakan melarang mereka bertiga untuk menuju kedalam goa itu.
Mereka bertiga menyusun formasi dengan Hiro yang berada di garis belakang. Karena Sword Skill miliknya telah habis, Reinhart menyuruhnya untuk menggunakan Magic Skill dan menunggu delay dari Sword Skill itu selesai.
"Owh,, sial. Kenapa masih ada pengganggu ini" keluh Hiro yang melihat dua Ogre besar itu teapt di depanya.
"Hei Hiro,, karena kau tak memiliki sword skill maka bantulah kamu dengan magic skill mu" seru Reinhart yang kini mengambil pedang besarnya.
"Oke, baiklah senpai"
(Agrrrerrrgh!!!!) Suara keras dari kedua Ogre itu menggema di dalam goa tersebut. serta dorongan angin dari suara itu mampu membuat bebatuan kecil dari atap goa itu jatuh seperti hujan rintik.