Chereads / Senja dan air mata / Chapter 3 - Senja Dan kamu

Chapter 3 - Senja Dan kamu

" Temui aku disaat matahari mulai menghilang, disaat itu aku menemukan kamu, senjaku."

Terlepas dari pertemuan kedua, Aku dan Alfy sering bertukar kabar lewat handphone. Sering dan sangat sering, tidak pernah Ada hari yang terlewat tanpa bertukar kabar dengannya. Kita membicarakan hal-hal yang kita suka saking menyenangkan nya membuatku lupa akan penyakitku, lupa akan sisa waktuku didunia ini. Disitulah aku merasa takut, takut akan meninggalkan mu terlebih dahulu Alfy.

Dan tanpa aku sadari ternyata Alfy membuatku ingin sembuh Dari penyakit ini. Dari dirinya Aku belajar bahwa hidup ini berarti, kehilangan keluarga bukan berarti Aku kehilangan segalanya.

Aku termenung dikamarku, merenung Kan kalimat yang dikirim Alfy, saat Aku menceritakan orang tuaku.

" Kehilangan itu hal biasa, segala yang ada didunia ini akan kembali kepada-Nya. Percuma kalau kamu terus-menerus menangisinya hidup ini akan terus berlanjut tanpa bisa menunggu, stayy strong reinn"

Aku merasa tertampar dengan kata-katanya. Aku masih merenung dan belum membalas pesan Alfy. Lamunanku terpecahkan oleh tanteku.

"Reinn, ayoo cek up"

"Ok, Aku siap-siap dulu"

Untuk pertama kalinya aku tidak menolak ajakan tante untuk cek up. Biasanya Aku selalu beralasan ini itu.

"Alfy kau benar-benar merubah Ku" ucapku dalam hati.

Saat sampai dirumah sakit Aku melihat kanan-kiri, dan Aku merasa sangat bodoh Karena dulu aku selalu sulit untuk diajak ke tempat ini. Sedangkan disini banyak sekali orang yang ingin sembuh, yang ingin hidup. Dan aku menyia-nyiakan waktu Ku hanya untuk sendu yang sudah berlalu.

Setelah pemeriksaan selesai, aku duduk ditempat tunggu seperti biasanya menunggu tante ngobrol dengan dokter.

"Mah, aku ingin sembuh aku ingin hidup Aku ingin berumur panjang" jeritku Dalam hati. Tante membuyarkan renunganku.

"Rein ayoo" ucap tante

"Gimana kata dokter tan?"

"Tumben kamu nanya, biasanya kamu gak pernah nanya"

"Yahhh gak tahu"

"Ehmm, kata dokter kamu bisa sembuh dengan transplantasi jantung, tapi menemukan pendonor jantung itu membutuhkan waktu yang lama, jadi kamu harus sabar ya sayang. Kata dokter kondisi kamu sekarang baik-baik sajaa"

"Kalo transplantasi jantung aku bisa sembuh total?"

"Ya Iya dongg"

"Yeayy, Aku sayangggg tante" ucapku sambil memeluk tante Yang sudah seperti mamah.

Saat tiba dirumah, hp Ku berdering.

"Alfy?, Hallo ?"

"Ehh, rein kamu dirumah Kan?"

"Iya nih, emang kenapa?"

"Kita ke sungai han yuu"

"Sore-sore gini? Ngapain?" ( Bohong Padahal kebiasaan reinna kalo sore suka ke sungai Han)

"Yaah maenn lahh"

"Ok, sekarang banget nih?"

"Yaiya lahh, aku tunggu nihh, wajib dateng yaah, awas Kalo gak dateng"

"Iyaa ihh baweell"

"Hahaha cepetan yaa"

Mendengar suaranya saja membuatku nyaman, dasar Alfy.

Saat tiba disungai Han, aku tidak melihat Ada Alfy disana. Tiba-tiba hpku berdering, ternyata Alfy, reflex langsung Aku angkat.

"Alfy kamu dimana? Aku udah dilokasi nihh?"

"Ohh kamu udah nyampe?"

"Iyaa, awas Aja Kalo kamu belum nyampe"

"Ok, kamu Coba balik badan"

"Apaan sihh, kamu dimana Aku gak bisa lihat kamu "

"Lihatnya pake hati dong"

"Iyaa ini kamu dimana alfyyy"

"Ok, balik badan kamu ke Kiri"

"Annyeongggg" ucap alfy dengan senyum Yang hangat menyapa Dan lambaian tangannya.

Aku hanya melambaikan tangan, Dan alfy berjalan kearahku.

"Kamu lamaa banget sih reinna"

"Kan Aku kesini naik bus"

"Ok ok"

"Kita kesini mau ngapain sihh?"

"Kita akan menikmati sihir"

"Sihir?"

"Iyaa, sihir sang senja, yang menawan Mata"

"Gitu doang?"

" Kamu kayaknya selama tinggal dikorea kurang piknik yahh hahah?"

"Ehhhh enak ajaa"

"Senja disungai Han itu Indah banget tahu"

"Iyaa tahu Aku Kan setiap sore suka kesini"

"Kok kamu gak bilang sih, gak surprise lagi dong"

"Hahha Aku pura-pura belum pernah kesini Aja dehh"

"Kamu gituu ihhh"

"Hahhaa btw suasana sore hari kayak gini mengingatkan ku pada novel Agatha"

"Kamu suka banget yaa Sama novel itu"

"Suka banget, Aku berharap akan Ada sekuel ke-2nya lohh"

"Tapi itukan pemeran utamanya udah gak ada reinna"

" I know, but i hope the story will be continued"

" Aku gak bisa bayangin deh Kalo misalkan, orang Yang sangat Aku sayangi pergi duluan, Aku gak kebayang bakal gimana"

"Tapi Kan hidup, mati, jodoh, udah Ada Yang ngatur"

"Ya tetep aja Aku gak bisa terima gituu ajaa"

"Ok jangan ngomongin kematian dehh ngeri Aku dengernya"

"Ok, sang sihir senja sudah mulai, lihat deh warna orange nya yang khas Dari sang senja, tentram yaa lihatnya"

"Hahaha Iya nihhhh"

"Rein, Kalo nanti someday kamu merasa down banget, hopeless , kamu bilang aku ajaa, Aku akan Ada disana mendengar Kan segala keluh kesah mu. Sama seperti tokoh Albert dan tifany Dalam novelnya Agatha yang selalu Ada menemani tifany. Okay?"

" Okay"

"Yaudah, pulang yuu udah malem nihh, nanti kamu masuk angin lagii"

"Okk"

"Kalo Masih kangen nanti deh Aku telpon"

"Apaan sihh gaje dehh Lu"

"Ciee rinduu yaa? Hahaha"

"Apaan sihh gak lucu tauu"

"Hahahaha kamu Kalo marah lucuu yaa"

Begitulah aku dan alfy pulang dengan canda tawa Kami. Dengan aroma alfy yang khas, dengan sejuknya angin malam.

"Bagaimana ini Aku menyukaimu alfy" ucapku Dalam Hati.