Gibran sedang bahagia saat ini tidak mengetahui adanya bencana besar yang dapat membuatnya kehilangan napas saat itu juga, kehilangan pijakan ketika tau jika sekarang.
Dia tengah di tipu di atas rasa keberhasilan Kalimaya di pasar juga akan kabar hamil istrinya. Dia tidak tau, semua orang belum tau jika kali ini benar-benar kecolongan karena rasa lega yang mereka dapat, karena rasa mudah menjatuhkan lawannya.
Sekarang, semua orang mulai beralih pihak. Mereka membuat dua kubu selain ketika bulan naga tiba, agar mereka tetap aman di atas kedudukan tanpa perlu menyembah di bawah kaki keluarga Lee yang gila.
.
.
Dia berdiri di depan dinding kaca yang menjadi tempatnya memegang perusahaan, pewaris utama dan satu-satunya namun tidak memegang semua asetnya. Warisan milik kakeknya di pecah kepada salahs atu saudaranya, Faras.