Aku memandang matanya, dia baru saja berbicara omong kosong sepertinya.
"Apa itu? sepertinya sangat rahasia sampai kamu bilang mempertaruhkan diri."
Della tertawa melihat reaksiku yang santai tidak terintimidasi oleh sikapnya yang berubah serius, dia tertawa terbahak-bahak namun sebelum itu. Makanan kami datang, dua steak, seafood salad, sole dan hidangan mewah lainnya.
Terlihat cantik dan mengundang mata, sayang untuk di makan namun perutku sudah berkumandang kelaparan.
"Mungkin kita perlu makan sebelum memulai pembasahan berat bukan?"Kataku mempersilahkan Della untuk makan lebih dulu.
Kami akhir menyantap hidangan dengan khidmat tanpa terpotong oleeh pembicaraan apapun, Tomi juga menjaga jarak dari kami. Dia tau batas privasi yang harus di berikan pada tuannya.