Gibran kehilangan gairah hidupnya, dia sudah tidak tau harus apa lagi selain melakukan kegiatan yang sudah di jadwalkan oleh sekretarisnya. Dia akan datang ke kantor dan pulang ketika selesai, atau lembur di perusahaan tanpa tau waktu.
Dia tidak bisa pulang ke rumah walau ibunya memaksa dirinya untuk pulang, arti sebuah rumah untuk pulang sudah tidak Gibran temui di kediamannya.
Gibrantidak ingat kaapan terakhri dia pulang ke rumah dan mendapati kesepian itu melandanya dengan kencang, menajtuhkannya dalam kesedihan panjang dan Gibran akan menangisi itu seharian penuh. Istri dan anaknya belum juga di temukan dia sungguh tidak kuasa menahan sakit, teman-temannya juga membantu dia dalam pencarian.
Tapi ini sudah hampir satu tahun dan tidak ada pergerakan apapun.