WARNING!!ADULT AREA!
Gibran memeluk tubuh sang istri, menumpu kakinya untuk melingkari kakai Faras. Tidak melepaskan tautan bibir dengan memindahkan posisinya di atas tubuh sang istri, dia raup sebanyak-banyaknya bibir sang istri.
Dia lumat penuh kemesraan, mengirimkan gelenyar hasrat menggila yang tertahan karena kehadiran Atha suka mengganggu sesi mesra mereka.
"Sekarang boleh ya?"Tanya Gibran antisipasi, takut-takut akan di tolak lagi oleh Faras.
Dia nggak mau menangggung rasa pening ynag menerjang kepalanya, kemudian membawanya keesokan hari dengan emosi membumbung di kepala. Dia menjadi mudah marah dan sangat sensitif.
Menyelesaikan sendiri malah tidak memuaskan dirinya sama sekali, tersika. Lebih baik tidak usah turn on sekalian kalau jadi begitu, itu sebabnya selagi akal sehatnya masih ada Gibran bertanya pada sang istri.
"Berisik."Setelah itu Faras raup lagi bibir suaminya.
