Gibran meringkuk di ujung kursi, tidak memberikan kedekatan pada Janet yang bersidekap memandang Gibran penuh rasa jengkel.
"Kamu kenapa jadi penakut gitu, aku gak gigit Gibran"Yang di sebut hanya menghembuskan napas."Tolong panggil aku lebih sopan, kita rekan saat ini dan aku juga lebih tua dari kamu."
"Baik pak Gibran."Sela Janet cepat, memutar matanya kesal.
Tadi juga ketika di perusahaan, Gibran buru-buru menolak namun Dian segera mengatakan jika jadwal acara ini di janjikan dari sebulan yang lalu. Tidak mungkin di batalkan lagi, sudah dua kali Gibran batalkan.
Ini adalah relasi ayahnya, tidak sopan jika menolak datang.
Dia juga menelpon Faras untuk datang ke lapangan golf, dia ketakutan seperti itik kehilangan induknya. Dian duduk di sisi supir hanya diam, tidak menanggapi karena ini adalah hal yang sudah mulai sering terjadi sejak tuannya menemukan sang istri.
Dan jawaban Faras membuat mood Gibran jatuh sampai ke perut, dia jadi sedih karena jawab istrinya sanga acuh.