"Sayang!! Astaga, aku hampir mati rasanya."Kata Gibran memeluk tubuh istrinya itu, walau ada sekat perut besar Faras di antara keduanya.
Gibran tidak peduli, intinya dia bisa memeluk sang istri tanpa menyakiti anaknya.
"Gibran aku gak bisa napas!"
Memisah, tubuh keduanya terpisah paksa oleh sang mertua yang menatap murka pada Gibran. Sekar tidak habis pikir. Kenapa mereka sering kecolongan jika perihal Daniel yang baru dia ketahui terobsesi dengan putrinya ini, setelah pertunangan itu di paksa batal.
Kenapa bisa teus begini, mereka perlu mencari tahu lagi.
"Ma, Faras istri aku---"
"Putri saya MEMANG ISTRI KAMU. Tapi sudah keberapa kali kamu kecolongan dengan Daniel begini astaga!!"Sekar menoleh untuk menatap anaknya."Kak, kamu gak di apa-apain di bajingan itu kan? gak ada dia grepe, atau memaksakan kehendaknya sama kamu. Atau mengajak ngobrol dan mencuci otak kamu?"Beruntun Sekar bertanya dan berkali-kali juga Faras menggeleng menjawab.