Brian jelas kaget melihat isi koper merahnya yang berubah jadi pakaian wanita.
"Astaga!! Ada dalaman wanita di kopermu, Bri!!" teriak Wonpil yang melihat Brian membuka kopernya.
"ck! Pasti ketukar—kamu tadi di lift sama siapa?" tanya Sungjin.
"Suzy. Tetangga depan kita" jawab Brian yang masih memerhatikan isi kopernya yang menurutnya ajaib. bra, celana dalam, rok, kemeja, piyama, one-sie dan aneka stocking tertata rapi di koper.
"oh—Suzy teman Rachel" balas Jae.
"kok kenal?" tanya Dowoon.
"iya, aku tahu Rachel tinggal disini. dia teman kakakku" jelas Jae.
"cepet balikin, Bri! Malah dilihatin!" Sungjin segera menutup koper merah itu.
"awas mimisan Bri nanti malam bayangin isi kopernya Suzy!" ledek Wonpil dan Dowoon bersamaan.
"sialan!"umpat Brian.
-oo-
Jae menemani Brian ke tempat Rachel. Sebenarnya Jae cuma nyari alasan ketemu Rachel.
"ngapain kesini, Jae? Bukannya kemarin udah ngenalin Sungjin ke aku?" tanya Rachel begitu
membuka pintu.
"iya, ini ada temen aku lagi yang tinggal bareng sama kami, Chel. Namanya Brian" Jae berusaha
tersenyum semanis mungkin di depan Rachel.
"hai" sapa Brian.
Rachel tersenyum menjabat tangan Brian.
"Suzy ada?" tanya Brian tanpa basa-basi.
"dia baru aja keluar lagi. ada meeting mendadak di kantor. Kenapa ?" tanya Rachel.
"ini" Brian menunjukkan kopernya. "tertukar"
"oh—sebentar aku ambilin. Masuk aja yuk—" ajak Rachel.
Jae langsung dengan semangatnya masuk ke apartemen Rachel.
Brian mengikuti Rachel masuk ke dalam kamar Suzy.
"dia kelihatannya belum sempat buka koper" ucap Rachel. "—kamu udah buka kopernya Suzy ya?"
Mampus, pikir Brian.
"gak sengaja, Chel" balas Brian.
Rachel memandang curiga pada Brian.
"kamu mimisan!" Rachel menunjuk hidung Brian.
Jae yang ikut masuk langsung tertawa melihat hidung temannya berdarah.
"astaga! Pasti kamu mikir jorok abis lihat isi koper Suzy!" Rachel memberikan tisu pada pemuda dihadapannya.
Brian malu setengah mati. Ia pun buru-buru keluar dari apartemen Rachel sambil megangin hidungnya yang mimisan.
-oo-
Malam harinya, Suzy baru pulang dari kantor ketika Rachel membuka pintu apartemen.
"mau kemana?" tanya Suzy.
"ke rumah tetangga. Mereka ngajakin makan malam bareng. Yuk, Zy!" Rachel langsung
menggandeng tangan Suzy.
"eh—tapi aku belum ganti baju—" ucap Suzy.
"gakpapa"
Rachel menekan tombol bel hunian depannya.
Brian yang membuka pintu.
Suzy cukup kaget melihat Brian yang dua lubang hidung disumbat kapas.
"kamu kenapa Bri?" tanya Suzy.
"kebanyakan mikir jorok" balas Rachel sambil tersenyum usil.
Suzy mengerutkan kening tak mengerti. Tatapannya meminta penjelasan dari Brian.
"hm—tadi kejedot pintu, Zy—iya—beneran" Brian berusaha menyelamatkan mukanya yang jelas ketahuan berbohong.
Suzy mengangguk percaya. Ia pun masuk ke dalam apartemen.
-oo-
Rachel memperkenalkan Suzy pada keempat pria penghuninya.
"mereka mau ikutan audisi Ardent Got Talent, Zy" ucap Rachel.
"oh ya? Bagus tuh!" Suzy ikut menyemangati.
"kalian kerja dimana?" tanya Brian yang duduk di bawah sofa bersama Wonpil dan Dowoon.
"aku pemilik online shopping. Rachel ini salah satu desainer di brand kami" jelas Suzy.
Kelima lelaki itu pun mengangguk bersamaan.
"oh ya, kalau kalian mau, aku bisa ngasih sponsor ke kalian" ucap Suzy dengan antusias. Dia
memang harus mempromosikan online shoppingnya secara mandiri setelah putus hubungan dengan sang mantan.
"eh? Tapi clothing kita kan buat pelanggan cewek, Zy" ralat Rachel.
"eits—siapa bilang baju cewek gak bisa di pakai sama cowok? Sekarang lagi trend-nya, Chel" balas
Suzy.
"kalian mau kan? Gratis untuk kalian karena kita sekarang tetangga!"
"mau!!" sahut Wonpil dan Dowoon bersamaan.
Tiga anggota band tertua masih saling pandang tak menjawab.
"profitnya gimana?" tanya Sungjin yang memang selalu mikir kebanyakan.
"kalau bajumu aku pakai buat nge-vlog gakpapa kan, Zy?" tanya Jae dengan mata berbinar.
"aku nurut kata leader Sungjin aja, Zy" Brian sok patuh. "tapi aku pribadi gak masalah mau pakai
baju apa aja selagi nyaman buatku"
Suzy senang karena mendapatkan respon positif dari kelima pemuda ini.
"besok kalian ke kantor aku aja—nanti kalian bisa cobain beberapa baju yang ada" Suzy tampak
antusias.
"aye, captain!" sahut kelimanya berbarengan.
-oo-
Ketika empat temannya sedang asyik menonton televisi bersama Rachel, Brian berjalan diam-diam ke dapur.
Suzy sedang mencuci bekas piring yang tadi di pakai makan bersama.
"Zy, aku mau mengaku dosa" ucap Brian dengan tampang polosnya.
"eh?" Suzy yang baru membilas piring langsung menghentikan aktivitasnya.
"tadi koper kita sempat ketukar—aku tahu kalau ketukar karena buka isi kopermu. Hm—aku gak sengaja ngeliat isinya, cuma sekilas kok! Suer!"
Suzy melotot menatap Brian. "emang apa aja yang ada di dalam koperku?"
"bajumu—dalaman—ups" Brian menepuk bibirnya sendiri.
Suzy berkacak pinggang. "terus kamu mimisan gara-gara itu?"
Brian mengelak dengan menggeleng cepat.
"Alah!" Suzy tak percaya.
"nggak Zy. Ini aku kekurangan vitamin C, makanya sering mimisan—beneran"
"yakin? Gak bohong?" Suzy menatap serius wajah Brian.
"iya—bohong dikit, Zy"
Suzy pun memukul kepala Brian dengan piring yang baru ia cuci.
"mesum!"
-oo-