Minggu pagi yang cerah itu seharusnya menjadi hari yang menyenangkan bagi Benedict, biasanya ayah dan ibunya akan mengajaknya pergi ketempat rekreasi, bermain dipesisir pantai sembari menghitamkan kulit. Atau berkunjung mengunjungi Aaron Prime, yang pasti akan merindukan sosok cucuknya.
Tapi berbeda dengan kali ini, karena Calvin dan Luna mengajaknya pergi kesuatu tempat. Rumah yang cukup besar berlantai dua itu terlihat unik dan lucu, dengan warna biru langit yang indah. Pot bunga yang banyak menghias disekitar jalan masuk, pagar kayu yang berwarna putih membentangi disekeliling rumah tersebut.
"Apa yang ingin kita lakukan disini?" Tanya Benedict heran.
Ibunya membungkuk dan mengusap wajah Benedict dengan perlahan, senyuman Luna baginya terlalu mencurigakan. "Sayang, ada yang ingin kukenalkan kepadamu nanti." Ucap Luna mengusap rambut putranya dengan lembut.