Malam sudah semakin larut, dan Ella belum beranjak dari kamar ayahnya. Masih duduk diatas lantai yang dingin, seraya membaca semua surat yang ternyata memang ditujukan kepada dirinya. Alfred masih mendengkur dengan keras, dan tidak menyadari kehadiran putrinya.
Ella tahu seharusnya dia tidak perlu membaca surat-surat tersebut, karena kenyataannya setelah membaca pesan dari ibunya. Hatinya menjadi sedih, perasaannya sedang berkecamuk. Ingin sekali ia berteriak dihadapan ayahnya, menanyakan mengapa selama ini ayahnya menyembunyikan hal ini darinya?
Selama ini Ella sudah bersabar dengan semua kesedihan, berusaha untuk menjadi mandiri. Meninggalkan semua kesenangan anak-anaknya, dan selalu ingin dilihat bahwa ia lebih kuat dari yang dibayangkan oleh orang-orang. Walaupun ia tidak mendapatkan kasih kayang sepenuhnya dari ayahnya sendiri, tapi nyatanya ia bisa menjalani kehidupan yang ia anggap normal hinnga dewasa.