Tepat ketika pintu lift baru saja terbuka, seorang wanita berambut merah yang ia kenal masuk kedalam. Dan Edward hanya melirik dengan mengerutkan keningnya, dan sedikit bertanya-tanya di dalam hatinya.
Bukankah seharusnya wanita berambut merah itu bersama dengan Alfred? Tapi melihat dari wajahnya, sepertinya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Terlihat jelas sekali wajah wanita tersebut yang ia tekuk, seraya mengumpat kesal.
"Pria sok kaya, kau merasa terlalu tampan! Jadi kau merasa bisa berbuat semaumu!" Umpatnya, tepat ketika pintu lift tertutup. Dan Edward bisa bernapas lega, karena sudah tidak mendengar suara wanita tersebut lagi.
Edward berusaha untuk tidak peduli, Alfred bukan lagi menjadi urusannya. Ia pun bergegas untuk menuju kamarnya, dan memiliki janji dengan seseorang yang penting. Dan dia harus melakukan video conference call, tepat pada saat jam sepuluh malam ini didalam kamarnya.