Hana memperhatikan wajah Ella dengan seksama, dia sudah menarik kursi untuk bisa duduk dekat dengan Ella. Dengan membelakangi kursi, Hana duduk dengan santai dan tidak terlihat canggung sama sekali.
Berbeda dengan Ella, wajahnya masih menunjukkan ketegangan. Kecelakaan mobil yang ia alami, sepertinya masih sangat ia rasakan dan pikirannya masih saja memproses untuk mengulang terus menerus. Bagaimana ketakutan yang sedang ia rasakan saat itu.
"Jadi apa yang sudah kau ketahui mengenai keluargamu? maksudku mengenai keluarga ibumu. Atau haruskah aku memanggilnya sebagai Bibiku?" Ucap Hana, dagunya sedang bertopang pada senderan kursi.
"Apa yang kau inginkan dariku?" Ella tidak mempedulikan pertanyaan Hana. Ia duduk menyender ditempat tidurnya dengan terpaksa, tidak mungkin ia bisa melarikan diri begitu saja dengan kondisinya sendiri yang masih dalam pengobatan.
