Alfred terbangun lebih awal, tapi ia belum beranjak dari tempat tidurnya. Tangannya masih mendekap tubuh istrinya yang masih tertidur dengan lelap. Hal yang jarang terjadi, dan sangat ia rindukan selama bertahun-tahun. Bisa tidur bersama dengan istrinya sendiri, tanpa ada rasa benci, sesal, ataupun amarah.
Alfred memperhatikan wajah Ella yang tertidur pulas, begitu damai dan tenang. Ini sudah menjadi kebahagian sendiri untuknya, bisa membuat Ella kembali nyaman saat bersama dengannya.
Perasaan menyesal tentunya masih ada dalam diri Alfred, helaan napas yang berat terdengar ketika Alfred mengingat bagaimana dia pernah memperlakukan Ella dengan sangat buruk. Apapun akan ia berikan kepada istrinya, agar bisa memaafkannya.
Malam lalu mereka lalui dengan cukup menggila, dan istrinya terlihat sangat kewalahan menghadapi permainan Alfred yang berkali-kali membuat Ella mengerang dengan nikmat.