Edward berdiri dengan amat tegang, ia membuat genggaman tangannya dengan kuat. Seakan-akan ia sudah siap untuk beradu tinju dengan ayahnya sendiri.
Setelah ia menerima panggilan telepon diruang kerjanya, Thomas Huxley sudah seperti ingin memakan bulat-bulat putranya sendiri. Tapi tentu saja itu tidak ia lakukan, demi menjaga pencintraannya dihadapan para pegawai Huxley Corp.
Alih-alih memarahi Edward diruang kerjanya, Thomas membawa Edward untuk pulang ke kediaman mereka. Ia mengatakan akan lebih baik, kalau mereka membicarakan masalah ini dirumah tanpa ada pegawai Huxley Corp yang mungkin akan membuat gosip yang lebih parah lagi.
Thomas baru saja melayangkan tamparan keras pada wajah putranya, setelah satu jam mereka berdebat dengan saling menuding. Akhirnya ia sudah tidak tahan untuk membuat putranya tersadar atas kesalahannya sendiri.
Wajah Thomas tampak tidak menyesali, ketika melihat ujung bibir putranya yang memar dan terluka.