Luna seperti sedang mendegar sebuah cerita dongeng, dongeng mengenai seorang anak yang ditelantarkan dengan sengaja oleh ibunya. Seorang ibu yang tega dan kejam meninggalkan darah dagingnya sendiri.
Setelah bertahun-tahun, akhirnya Luna bisa mengetahui siapa keluarganya. Tapi mengapa ia tidak merasa senang?
Mendengar semua ucapan yang keluar dari mulut Emma, rasanya ingin sekali ia berteriak kesal dihadapan wanita itu.
Luna dan Emma sudah berada di sebuah mini bar yang masih buka walaupun malam semakin larut. Luna sendiri tidak memesan apapun, rasanya mendengar ucapan Emma sudah membuat ia tidak menginginkan apapun. Sedangkan Emma memesan segelas bir, yang belum is sentu sama sekali.
"Katakan kalau anda sedang berbohong! Katakan kalau anda sedang mengerjai saya, walau saya tidak tahu apa maksud dan tujuan anda mengatakan semua ini." Ucap Luna dengan sikap dingin dan ketus.