"Kalian sudah dengar bukan." Clarissa baru saja menutup percakapan pada telepon genggamnya, matanya masih menatap kesal pada seorang pramuniaga yang berdiri persis dihadapannya.
"Jadi lakukan sekarang juga!! Jangan sampai ada pengunjung lain yang mengambilnya, kecuali kalian ingin melihatku membuat keributan disini." Ancam Clarissa dengan serius.
Pramuniaga itu melirik kearah pria yang ada disampingnya, pria itu membalas dengan sebuah delikkan mata. Pramuniaga itu pun pergi, dan langsung mengerjakan apa yang diperintah oleh Clarissa dan sang manajer.
"Nona Clarissa." Sapa sang manajer dengan sopan, setelah mengetahui ada embel-embel nama Huxley yang tersemat pada wanita itu.
Clarissa semakin menegakkan wajahnya, mengangkat dagunya setinggi yang ia bisa. Wajahnya sedikit terlihat sombong, karena kondisinya saat ini adalah sebagai pemenang.