Zhani membuka matanya secara perlahan, dan secara samar-samar, ia mendengar banyak suara di sekitarnya, ia masih belum tahu dirinya berada di mana, sebab membuka secara benar saja dia belum.Dan setelah ia membuka matanya lebar-lebar, barulah ia tahu di mana dirinya berada sekarang.Dilihatnya semua orang sedang mengobrol dan tertawa sekarang."Zhani?!" ucap Jhana yang menyadari bahwa putranya itu sudah sadar.Semua pasang mata sontak saja langsing tertuju pada Zhani."Engh? Ibu?" ujar Zhani.Isa dan Dina pun lantas saling melirik."Akhirnya kau berbicara juga," kata Isa."Itu benar-benar Ibu? Ibu, apa itu Ibu?" tanya Zhani, Jhana pun kemudian pergi mendekati Zhani."Ya, ini Ibu, nak, ada apa, sayang? Hm?" ucap Jhana, Zhani kemudian mulai menangis."Aku merindukan Ibu," ujar Zhani."Ibu juga merindukanmu, sayang.""Aku takut, Ibu.""Takut kenapa? Di sini kan banyak orang, tidak usah takut, ya."