Jhana dan Rasyid akhirnya sama-sama diam, keduanya hanya terlibat dalam aksi saling tatap-tatapan. Rasyid bukannya tidak mau berbicara, ia hanya ingin membiarkan Jhana meluapkan amarahnya dulu, namun tampaknya hal itu percuma, sebab Jhana malah menunggu Rasyid berbicara lagi, dan mungkin saja amarahnya akan meletus lagi.
"Aku paham bagaimana perasaanmu, dan aku tidak akan menyuruhmu untuk berhenti marah, tapi tolong, kita butuh pembicaraan yang tenang, kita harus berbicara baik-baik walaupun itu sulit bagimu, dan aku mengerti itu, aku mengerti, aku paham betul bagaimana rasanya kau tidak ingin berhenti marah, tapi kau sendiri yang bilang kalau kau ingin membicarakan banyak hal denganku, dan memang itulah yang seharusnya yang kita lakukan agar kita menemukam titik terang dalam hal ini, amarah itu memang wajar, tapi itu tidak akan menyelesaikan segalanya, itu hanya akan memberikan kepuasan sesaat," ujar Rasyid akhirnya.