Jhana tak bisa lepas dari amarah ketika dirinya berhadapan dengan Rasyid, bersamaan dengan air matanya yang mengalir deras, amarahnya pun meledak bak gunung berapi pada zaman purba.
"Aku tidak mengerti kenapa semuanya bisa menjadi seperti ini," ucap Jhana yang akhirnya tenang, namun masih menangis.
Rasyid dari tadi hanya diam membiarkan Jhana menunpahkan segala keluhan dan amarahnya, ia benar-benar tidak melakukan apa-apa dari tadi.