"Benarkah?"
"Ya, setelah dia membuat peraturan kejam seperti itu, aku akhirnya berhenti pulang terlalu malam, tapi aku masih tetap bersentuhan dengan dunia yang tidak benar, tapi setidaknya porsinya sudah kukurangi agar menghindari rotan Ibuku. Aku sebenarnya bukan takut pada rotannya, tapi pada Ibuku, saat itu akhirnya aku sadar, Ibuku sudah menggila, itu artinya aku sudah sangat kelewatan, bagiku, rasanya dipukul menggunakan rotan oleh Ibuku jauh lebih menyakitkan dari pada dilecehkan oleh Ayahku, maksudku, rasa sakit yang Ibuku berikan adalah rasa sakit yang aku berikan padanya juga, kau mengerti, kan? Rotan itu adalah bentuk imbal balik padaku atas apa yang sudah kulakukan pada Ibuku."
Jhana lalu hanya mengangguk.